Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Swasembada Pangan hingga Tekan Biaya Logistik, Zulhas Ingin Pelabuhan RI Lebih Modern

Nanda Surya Shadan , Jurnalis-Rabu, 26 Februari 2025 |17:47 WIB
Swasembada Pangan hingga Tekan Biaya Logistik, Zulhas Ingin Pelabuhan RI Lebih Modern
Swasembada Pangan hingga Tekan Biaya Logistik, Zulhas Ingin Pelabuhan RI Lebih Modern (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Transportasi laut mempunyai peranan penting dalam kegiatan perekonomian, terutama dalam memenuhi pasokan pangan nasional. Oleh sebab itu, guna menjaga kestabilan pangan nasional serta mewujudkan target swasembada pangan pada tahun 2027, pemerintah terus gencar mendorong konsep green and smart port pada berbagai pelabuhan di Indonesia.

Hadirnya konsep green and smart port merupakan sebagai upaya untuk mengintegrasikan keberlanjutan lingkungan, pengurangan emisi dan juga perbaikan sistem logistik yang akan turut mendukung program ketahanan pangan. Lebih lanjutnya, pengelolaan lingkungan pada pelabuhan dipengaruhi oleh beberapa aktivitas pelabuhan seperti emisi kapal, aktivitas bongkar muat dan kendaraan darat, kegiatan distribusi di pelabuhan, limbah yang tidak terkelola, dan penerapan teknologi energi bersih yang belum optimal.

1. Penurunan Gas Rumah Kaca

International Maritime Organization (IMO) yaitu sebuah badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertugas mengatur keselamatan dan keamanan pelayaran telah menetapkan target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di sektor pelayaran sebesar 50% pada tahun 2050.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa untuk mencapai target tersebut, maka perlu implementasi dari konsep green and smart port yang mengelola pelabuhan berkelanjutan dengan aspek lingkungan yang mencapai 80% dan aspek digitalisasinya mencapai 20%.

“Oleh karena itu, dilaksanakanlah salah satu program ini saya kira, program Assessment Green and Smart Port yang berfokus pada pengelolaan pelabuhan yang berkelanjutan dimana aspek lingkungannya memiliki porsi 80% lingkungan, selebihnya efisiensi energi dan digitalisasi 20%,” jelas Zulkifli dalam acara Green and Smart Port Awards 2024, Auditorium Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Rabu (26/02/2025).

2. Komitmen Indonesia

Tak hanya itu, Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono pun mengatakan bahwa salah satu komitmen Indonesia kepada dunia terhadap penurunan emisi yaitu berada pada sektor transportasi.

“Kita kan punya komitmen untuk menurunkan emisi yang sebanyak 31,89 43,2 itu yang sering kita dengar, dan dari salah satu sektor yang kita komitmenkan kepada dunia, kepada United Nations (UN) untuk menurunkan emisi itu ada ditransportasi. Nah di sini adalah transportasi yang spesifik mengenai transportasi laut,” ujar Diaz.

 

3. Konsep green and smart port

Berdasarkan penilaian IDSurvey dan PT SUCOFINDO pada tahun 2024, ada 5 pelabuhan yang sudah menerapkan konsep green and smart port. Pelabuhan tersebut dinilai mampu menerapkan aspek pengendalian perubahan iklim, efisiensi energi, sistem manajemen dan kepelabuhanan secara digital, dan pemantauan dan pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab.

Kelima pelabuhan tersebut milik PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Palembang, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 Sub Regional Bali Nusra Pelabuhan Benoa, PT Bukit Asam Tbk. - Unit Pelabuhan Tarahan, PT Pertamina Port and Logistics Shorebase Kabil Batam, dan PT Pelindo Terminal Petikemas Semarang.

Direktur Utama IDSurvey, Arisudono Soerono menjelaskan untuk standar penilaian dan pembuatan Guidelines Green and Smart Port, Kemenko Pangan dan IDSurvey mengadaptasi dari peraturan nasional dan internasional, yaitu International Maritime Organization (IMO), Green Port Award System (GPAS), PIANC, dan standar Indonesia, yaitu peraturan-peraturan terkait kepelabuhan, lingkungan dan energi.

Arisudono menambahkan bahwa Green and Smart port serta Sistem Logistik Nasional adalah langkah nyata dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan ketahanan pangan di Indonesia.

"Dengan bobot penilaian Green Port 80% dan Smart Port 20%, berdasarkan Green Port Guidelines 3.0/2023, kita terus berkomitmen menciptakan ekosistem maritim yang lebih ramah lingkungan, efisien, dan berdaya saing tinggi," pungkas Arisudono.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement