Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sulap Lahan Marginal, Budidaya Serai Wangi Jadi Cuan 

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Jum'at, 28 Maret 2025 |21:40 WIB
Sulap Lahan Marginal, Budidaya Serai Wangi Jadi Cuan 
Budidaya serai wangi menjadi cuan dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan marginal. (Foto: Okezone.com/Pixabay)
A
A
A
Dia menjelaskan, serai wangi yang tumbuh di Kintap berkualitas tinggi dengan angka rendaman mencapai 1 persen, yang berarti dari 100 kg daun didapatkan 1 liter minyak atsiri. Tanaman ini juga dapat dipanen berkali-kali selama 4 tahun dengan panenan pertama setelah 6 bulan dan berikutnya setiap 3 bulan. 

Kian matangnya pengelolaan industri serai wangi juga mendorong perkembangan unit usaha BUMDesa.

Merambah bidang kontraktor jasa catering, penyedia air bersih, peternakan, Pertades (pom bensin desa), camp accommodation, serta usaha kerajinan; omzet BUMDesa Berkah Mulia meningkat hingga di atas Rp400 juta pada 2024. 

Dalam hal keberlanjutan lingkungan, lebih dari 5 hektare lahan kritis dan marginal telah dimanfaatkan untuk kebun serai wangi dengan peningkatan serapan karbon yang signifikan.

Melalui uji coba penambahan bioaditif, tercatat peluang penghematan bahan bakar excavator mencapai 29,90 L/h serta penurunan emisi CO2 perusahaan 37.506 kg CO2-eq/tahun. 

Selain itu, juga terdapat penambahan serapan limbah serai wangi maupun kotoran ternak ayam petelur yang diolah menjadi pupuk kompos/bokashi.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement