Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Strategi Indonesia saat Negosiasi Tarif, RI Siap Tambah Impor Migas dari AS

Anggie Ariesta , Jurnalis-Jum'at, 18 April 2025 |10:16 WIB
Strategi Indonesia saat Negosiasi Tarif, RI Siap Tambah Impor Migas dari AS
Menko Airlangga soal Tarif Impor (Foto: Okezone)
A
A
A

2. Ajukan Beberapa Poin

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia mengajukan beberapa poin penting yang telah disampaikan melalui surat resmi.

Salah satu tawaran utama dari Indonesia adalah peningkatan pembelian energi dari Amerika Serikat, termasuk Liquefied Petroleum Gas (LPG), minyak mentah (US Food Oil), dan bensin (Gasoline). 

3. Beli Produk AS

Selain itu, Indonesia juga berencana untuk terus membeli produk agrikultur dari AS, seperti gandum, kedelai (soya bean), susu kedelai (soya bean milk), serta meningkatkan impor barang-barang modal.

"Dari pembahasan tadi, ada beberapa hal yang diusulkan oleh Indonesia seperti yang sudah disampaikan di dalam surat resmi, bahwa Indonesia akan meningkatkan pembelian energi dari Amerika Serikat, antara lain LPG, kemudian US Food Oil, dan Gasoline. Juga Indonesia berencana untuk terus memberi produk agrikultur, antara lain gandum, soya bean, soya bean milk, dan juga Indonesia akan meningkatkan pembelian barang-barang modal dari Amerika," jelas Menko Airlangga.

Airlangga menambahkan, Indonesia juga berkomitmen untuk memfasilitasi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang beroperasi di Indonesia, termasuk mempertimbangkan perizinan dan insentif yang dapat diberikan. 

4. Permudah Prosedur Impor

Selain itu, kerjasama terkait mineral strategis atau critical mineral juga ditawarkan, serta upaya mempermudah prosedur impor untuk produk-produk Amerika, termasuk produk kualitas kultura. Dalam sektor investasi, Indonesia mendorong agar kerjasama dilakukan secara business to business.

"Kemudian Indonesia juga memfasilitasi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang selama ini beroperasi di Indonesia, dan tentunya ada hal-hal yang terkait dengan perizinan dan insentif yang dapat diberikan," ujarnya.

"Indonesia juga menawarkan kerjasama terkait dengan mineral strategis atau critical mineral, dan juga terkait dengan mempermudah, terkait dengan prosedur daripada impor untuk produk-produk, termasuk produk kualitas kultura dari Amerika. Kemudian seperti dalam kerjasama antar negara di sektor investasi, Indonesia mendorong agar investasi dilakukan secara business to business," lanjutnya.

Lebih lanjut, Indonesia menekankan pentingnya penguatan kerjasama di sektor pengembangan sumber daya manusia, termasuk pendidikan, sains, teknologi, engineering, matematika, ekonomi digital, serta jasa keuangan (financial services) yang diharapkan dapat lebih menguntungkan Amerika Serikat.

Poin krusial lainnya yang diangkat Indonesia adalah penerapan tarif yang lebih kompetitif dibandingkan negara-negara pesaing. 

5. Soroti Ekspor RI

Menko Airlangga menyoroti bahwa produk ekspor utama Indonesia seperti garmen, alas kaki, tekstil, furnitur, dan udang saat ini dikenakan tarif yang lebih tinggi dibandingkan beberapa negara pesaing di ASEAN maupun negara Asia lainnya.

Perlu diketahui, Indonesia termasuk dalam kelompok negara yang melakukan negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat di tengah potensi pemberlakuan tarif.

Pemerintah Indonesia berupaya untuk mencapai kesepakatan yang adil dan berimbang, serta menghindari dampak negatif dari kebijakan tarif AS terhadap ekspor nasional. Langkah-langkah yang diambil Indonesia mencerminkan strategi proaktif untuk menjaga akses pasar dan memperkuat kerjasama ekonomi dengan Amerika Serikat.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement