Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bukan Indonesia, Lego Pilih Bangun Pabrik Rp16,8 Triliun di Vietnam

Feby Novalius , Jurnalis-Selasa, 22 April 2025 |09:39 WIB
Bukan Indonesia, Lego Pilih Bangun Pabrik Rp16,8 Triliun di Vietnam
Lego bangun pabrik di Vietnam. (Foto: Okezone.com/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Perusahaan mainan, Lego akan membuka pabrik senilai USD1 miliar atau setara Rp16,8 triliun (kurs Rp16.816 per USD) di Vietnam. Pabrik tersebut berada di Kawasan Industri Binh Duong, dekat Kota Ho Chi Minh. 

1. Lego Investasi di Vietnam

Ini merupakan pabrik keenam perusahaan mainan asal Denmark tersebut di seluruh dunia dan yang kedua di Asia. Perusahaan akan menggunakan peralatan berteknologi tinggi untuk memproduksi batu bata Lego berwarna-warni untuk pasar Asia Tenggara yang sedang berkembang.

"Kami hanya ingin memastikan bahwa planet yang diwarisi anak-anak saat mereka dewasa harus menjadi planet yang masih ada. Itu fungsional," kata CEO Lego Niels Christiansen, dilansir dari cbsnews, Selasa (22/5/2025). 

2. Lego Tekan Emisi Gas

Pabrik tersebut menjadi faktor penting dalam upaya Lego menghentikan penambahan gas rumah kaca pada 2050. Pabrik tersebut memiliki target jangka pendek untuk mengurangi emisi hingga 37% pada 2032. 

Lego membuat bata-bata dari plastik berbasis minyak dan mengatakan telah menginvestasikan lebih dari USD1,2 miliar untuk mencari alternatif yang lebih berkelanjutan. Namun, upaya tersebut tidak selalu berhasil.

3. Industrialisasi Vietnam

Vietnam sedang mengalami industrialisasi cepat untuk mencapai emisi nol bersih pada 2050, sehingga membutuhkan lebih banyak pabrik untuk menggunakan energi bersih. Negara tersebut berharap 12.400 panel surya dan sistem penyimpanan energi pabrik tersebut akan membantu menciptakan preseden untuk manufaktur yang lebih berkelanjutan.

Oleh karena itu, Pabrik Lego di Vietnam sangat mendukung rencana negara tersebut. Pasalnya, pabrik Lego sangat otomatis menggunakan robot untuk membuat batu bata dengan presisi sepersepuluh dari lebar rambut dan kemudian mengemasnya. 

 

Pabrik itu pada akhirnya akan mempekerjakan ribuan pekerja yang sebagian besar terampil untuk mengoperasikan mesin-mesin itu. Beberapa telah mulai bekerja setelah dilatih di pabrik Lego di Tiongkok timur.

Manufaktur menyumbang seperlima dari PDB Vietnam dan mengonsumsi setengah dari energi yang digunakannya. Ada rencana untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batu baranya pada tahun 2040.

4. Pabrik Ramah Lingkungan

Pabrik Lego akan membentang seluas 62 lapangan sepak bola. Untuk membuat pabrik-pabrik besar yang boros listrik menjadi berkelanjutan sambil tetap menguntungkan.

"Terkadang dibutuhkan perusahaan besar, seperti Lego, untuk mengambil risiko tersebut. Untuk menunjukkan bahwa kami dapat melakukannya dan kami dapat menghasilkan keuntungan," kata Konsultan Raise Partners di Kota Ho Chi Minh, Mimi Vu. 

Pabrik tersebut akan diuntungkan oleh aturan baru 2024 yang dikenal sebagai perjanjian pembelian daya langsung, atau DPPA, yang memungkinkan perusahaan asing besar untuk membeli energi bersih secara langsung dari produsen tenaga surya dan angin guna membantu memenuhi kebutuhan energi bersih mereka.

Pabrik tersebut akan dihubungkan ke pusat energi yang berdekatan, tempat listrik dapat disimpan dalam baterai besar.

"Jadi, meskipun matahari hanya bersinar di siang hari, kami menyimpan energi dan dapat menggunakannya di mana saja. Itu akan mencakup sebagian besar konsumsi pabrik," tambah Christiansen.

Sisa 10%-20% kebutuhan energi pabrik akan dipenuhi melalui perjanjian dengan produsen energi bersih lainnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement