Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

United Tractors (UNTR) Bagi-Bagi Dividen Rp7,81 Triliun

Cahya Puteri Abdi Rabbi , Jurnalis-Jum'at, 25 April 2025 |14:29 WIB
United Tractors (UNTR) Bagi-Bagi Dividen Rp7,81 Triliun
RUPS UNTR Bagi Dividen (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT United Tractors Tbk (UNTR) akan membagikan dividen sebesar Rp7,81 triliun. Keputusan ini telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

1.Rincian Tebar Dividen

Secara rinci, sebesar Rp2,43 triliun atau Rp667 per saham sebagai dividen interim yang telah dibayarkan pada 24 Oktober 2024 lalu. Sehingga sisanya sebesar Rp5,4 triliun atau Rp1.484 per saham akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada 8 Mei pukul 16.00 WIB.

“Akan dibayarkan kepada pemegang saham perseroan pada tanggal 28 Mei 2025,” kata Sekretaris Perusahaan UNTR, Sara K. Loebis dalam konferensi pers di Menara Astra pada Jumat (25/4/2025).

2. Pengangkatan Direksi

Selain itu, RUPST perseroan juga menyetujui pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris perseroan yakni, Ari Sutrisno sebagai Direktur, Hendra Hutahean sebagai Direktur, Gita Tiffani Boer sebagai Komisaris dan Ignasius Jonan sebagai Komisaris Independen.

 

Perihal kinerja, UNTR membukukan pendapatan bersih sebesar Rp134,4 triliun atau naik sebesar 5 persen dari Rp128,6 triliun pada periode yang sama di tahun 2023. Secara rinci, sebesar Rp58 triliun berasal dari segmen kontraktor penambangan, tumbuh 8 persen lebih tinggi dari tahun 2023

Kemudian, sebesar Rp37,3 triliun berasal dari segmen mesin konstruksi, 2 persen lebih tinggi dari tahun 2023, sebesar Rp26 triliun dari segmen pertambangan batu bara termal dan metalurgi, atau 15 persen lebih rendah dari tahun 2023, serta sebesar Rp9,9 triliun berasal dari segmen pertambangan emas dan mineral lainnya, atau 90 persen lebih tinggi dari tahun 2023.

3. Laba Bersih

Sementara itu, laba bersih perseroan turun sebesar 5 persen dari Rp20,6 triliun menjadi Rp19,5 triliun, terutama disebabkan oleh laba kotor yang lebih rendah dari bisnis pertambangan batu bara termal dan metalurgi serta peningkatan beban bunga.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement