Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

AHY Tegaskan Penanganan Sampah Harus Komprehensif, Jangan Sekadar Motif Bisnis

Feby Novalius , Jurnalis-Sabtu, 26 April 2025 |19:34 WIB
AHY Tegaskan Penanganan Sampah Harus Komprehensif, Jangan Sekadar Motif Bisnis
Menko AHY Bahas Pengelolaan Sampah. (Foto: Okezone.com/Kemenko Infrastruktur)
A
A
A
Menko AHY menjadikan PSEL Benowo di Surabaya sebagai contoh inisiatif yang dapat dikategorikan sukses. Meskipun teknologi yang digunakan, yaitu teknologi gasifikasi, dinilai kurang efektif dibandingkan insinerator, upaya tersebut tetap memberikan kontribusi yang nyata.

“Tingkat efektivitasnya itu katanya sekitar 40%. Sedangkan kalau insinerator bisa hingga 80–90%. Tapi at least ada yang lakukan, at least itu bisa memberikan solusi,” pungkas Menko AHY.

Menko AHY berharap hasil diskusi ini tidak berhenti di ruang FGD, namun dapat melahirkan kebijakan konkret dan rekomendasi yang bisa diajukan kepada Presiden, dan dapat mengorkestrasi semua upaya antarpihak, pusat maupun daerah dengan berbagai stakeholders.

“Saya juga berharap FGD ini bisa di-policy-kan. Tidak berhenti di ruangan ini, tetapi tolong Pak Rachmat juga bisa menghadirkan sebuah policy paper, policy recommendation. Yang pada akhirnya kita juga bisa kembali present ini kepada Bapak Presiden. Jadi sekali lagi, ini serius. Ini urgent. Ini krisis. Mari kita satu-satu. Untuk bisa mengatasi krisis ini,” tutup Menko AHY.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar, Rachmat Kaimuddin menjelaskan bahwa setiap tahunnya, Indonesia menghasilkan sekitar 69 juta ton sampah atau sekitar 0,7 kg/hari dihasilkan tiap orang. Angka yang akan terus bertambah seiring pertumbuhan ekonomi negara. Maka dari itu, FGD ini dianggap penting bersama-sama mendengarkan keresahan dan pengalaman para pelaksana di lapangan.

“Kita ingin mengidentifikasi akar masalah secara jujur dan konkret, serta memetakan apa saja yang perlu diperbaiki—baik dalam aspek kebijakan, kelembagaan, keuangan, maupun teknik. FGD ini bukan sekadar forum diskusi, tapi ruang bersama untuk membangun pemahaman bersama permasalahan yang kita hadapi saat ini,” ujar Deputi Rachmat.

FGD ini sendiri diketahui menjadi bagian penting menuju pelaksanaan konferensi internasional mengenai infrastruktur yang akan diadakan Kemenko Infra dalam waktu dekat.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement