Zulhas juga menyoroti keberadaan rentenir, pinjaman online ilegal (pinjol), dan tengkulak yang menyulitkan petani dan warga desa. Yang tak kalah penting, program ini disebutnya akan membuka akses langsung desa ke pusat-pusat kekuatan ekonomi nasional.
"Desa yang paling ujung itu dapat akses langsung ke pusat-pusat. Pusat keuangan perbankan ketemu langsung, pusat-pusat produsen ketemu langsung, pusat-pusat BUMN langsung. Jadi ini memberikan akses yang luas terhadap desa. Sehingga diharapkan nanti desanya bisa tumbuh ekonominya, kabupaten, profesi Indonesia bisa menjadi lebih maju," jelasnya.
Untuk diketahui, Kopdes sendiri ditargetkan akan mulai beroperasi pada 28 Oktober 2025 mendatang. Disebutkan bahwa di tanggal tersebut, operasional koperasi sudah sepenuhnya berjalan dengan lebih dari 80.000 Kopdes yang terdaftar.
(Taufik Fajar)