Danantara juga merencanakan pemangkasan jumlah BUMN dan anak usaha. Targetnya, dari 888 perusahaan bakal dirampingkan menjadi di bawah 200.
Menurutnya, pengurangan BUMN bisa membuat bisnis perusahaan menjadi lebih kokoh dan memiliki daya saing global.
“Dari 888 perusahaan, kami harapkan ini akan menjadi kurang dari 200 perusahaan, yang skalanya besar dan memiliki kemampuan, daya persaingan yang kuat,” beber dia.
Danantara membuka peluang untuk menempuh jarak hingga turn around hingga likuidasi atau penutupan, tergantung hasil pengamatan terhadap fundamental korporasi dan anak usaha.
“Kita melakukan strategi secara komprehensif untuk melakukan reprofiling daripada bisnisnya,” ucap Dony.
“Ada juga kita yang melakukan turn around daripada bisnisnya, mungkin ada juga yang akan kita tutup, tergantung dari hasil fundamental business review,” lanjutnya.
(Taufik Fajar)