Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wall Street Naik Jelang Pengumuman Data Ketenagakerjaan AS

Cahya Puteri Abdi Rabbi , Jurnalis-Rabu, 04 Juni 2025 |07:40 WIB
Wall Street Naik Jelang Pengumuman Data Ketenagakerjaan AS
Wall Street Berakhir Menguat. (Foto: Okezone.com/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Selasa. Investor mempertimbangkan kemajuan dalam pembicaraan mengenai penetapan tarif oleh pemerintah AS yang sedang berlangsung dan menurunkan ekspektasi ekonomi menjelang laporan ketenagakerjaan AS.

Ketiga indeks saham utama AS mengakhiri sesi dengan kenaikan, dengan saham chip (.SOX) yang menempatkan Nasdaq di posisi terdepan menyusul jaminan Gedung Putih bahwa Presiden AS Donald Trump kemungkinan akan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping minggu ini, untuk membahas sengketa perdagangan antara kedua negara tersebut.

S&P 500 (.SPX) naik 34,43 poin atau 0,58% menjadi 5.970,37 setelah kenaikan moderat yang menambah performa di bulan Mei. Indeks ini kembali mendekati 2,8% dari rekor tertingginya yang ditetapkan awal tahun ini setelah turun sekitar 20% di bawah dua bulan lalu.

Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 214,16 poin atau 0,51% menjadi 42.519,64, dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 156,34 poin atau 0,81% menjadi 19.398,96.

“Tampaknya ada sedikit kelegaan karena ekonomi tidak akan mengalami resesi,” kata CEO Horizon Investment Services Hammond, Indiana, Chuck Carlson, dilansir dari The AP News, Rabu (4/6/2025). 

 

Di sisi lain, pihak Trump menekan mitra dagang AS untuk memberikan penawaran terbaiknya, negosiasi yang berlarut-larut dan tenggat waktu yang berubah-ubah telah mendorong para ekonom untuk mengurangi ekspektasi ekonomi karena dampak dari perang dagang Trump.

Seperti Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) yang mengatakan bahwa ekonomi global sedang menuju perlambatan yang lebih drastis daripada yang diperkirakan beberapa bulan lalu. OECD memperingatkan pelemahan pertumbuhan karena proteksionisme meningkat, yang memicu inflasi dan mengganggu rantai pasokan. 

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement