Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pengusaha Sebut Implementasi Koperasi Merah Putih Belum Matang, Kok Bisa?

Tangguh Yudha , Jurnalis-Rabu, 11 Juni 2025 |18:26 WIB
Pengusaha Sebut Implementasi Koperasi Merah Putih Belum Matang, Kok Bisa?
Implementasi Koperasi Merah Putih (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Wakil Ketua Apindo Bidang UMKM dan Koperasi, Arief Budiman menyatakan implementasi Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih dinilai belum matang meski sebenarnya memiliki konsep yang sangat baik. 

1. Kualitas SDM

Menurutnya, salah satu kendala utama penyelenggaraan Kopdes adalah terkait kualitas sumber daya manusia (SDM). Arief mengatakan, pemerintah perlu mengatasi masalah tersebut agar Kopdes bisa bertahan.

"Sebetulnya strateginya bagus, cuman cara implementasinya itu belum dibikin bulat," kata Arief dalam acara Kick Off Young Economist Festival 2025 yang digelar Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (PP ISEI) di Jakarta, Rabu (11/6/2025).

"Jadi misalnya gini, membuka sebuah usaha itu gampang, tapi untuk bertahan itu kan perlu banyak hal yang perlu dikerjakan. Misalnya peningkatan SDM yang ada, kita tahu di kota besar saja kita cari SDM susah apalagi di perdesaan," lanjutnya.

Di samping aspek SDM, Arief juga menyoroti pentingnya tata kelola yang baik. 

 

2. Pengetahuan Tata Kelola

Dia berpendapat, pengetahuan mengenai tata kelola di tingkat desa masih terbatas, mulai dari pengambilan keputusan hingga pengelolaan kontrak dan jabatan.

"Ini perlu ada pembinaan," ujarnya.

Tantangan lain yang disebutkan adalah soal perizinan. Arief menyebut bahwa proses perizinan yang kompleks di Indonesia dapat menjadi hambatan tersendiri bagi peluncuran koperasi dalam skala besar. 

Dia juga mempertanyakan kesiapan pemerintah dalam mendukung percepatan perizinan dalam waktu singkat.

"Bisnis di Indonesia semuanya pakai izin. Apakah pemerintah siap dengan waktu yang singkat untuk men-support izin sebanyak itu juga jadi PR," jelasnya.

Dia juga mengingatkan bahwa ekosistem rantai pasok di Indonesia telah mapan, sehingga kehadiran pemain baru seperti koperasi ini harus bisa menyesuaikan diri atau memberikan nilai tambah agar bisa bertahan.

"Saya rasa diluncurkan gak ada masalah kapanpun ya. Tapi yang penting itu kan yang di daerah itu, yang di desa, yang istilahnya di akar rumput itu, mendapatkan pendampingan, penjelasan yang bagus," ungkap Arief.

"Jadi masih banyak hal yang harus dipikirkan lebih lanjut ya. Tapi idenya cukup bagus cuman kayaknya belum mateng gitu. Jadi mungkin setahun akan mencari bentuk, kemudian akan ada model yang bisa jalan," tandasnya

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement