Luhut mengaku sedih karena masih ada pihak yang melupakan jasa Jokowi selama 10 tahun memimpin Indonesia. "Kami berdua merasa cukup sedih karena masih ada yang seolah melupakan jasa beliau. Padahal, menghormati pemimpin terdahulu adalah bagian dari budaya bangsa seperti yang selalu disampaikan Presiden Prabowo. Selama pertemuan itu, saya menangkap satu kesan penting bahwa dalam sikap tenangnya selama ini, kami tahu bahwa beliau tetaplah pemimpin yang mencintai negerinya dengan cara yang damai, tulus, dan konsisten." kata Luhut.
Sebelum berpamitan, Luhut dan istri mendoakan kesembuhan Jokowi. "Saya dan istri mendoakan secara khusus untuk kesembuhan beliau. Semoga Tuhan YME mengangkat segala penyakit beliau, dan memulihkan kondisi beliau agar dapat kembali beraktivitas dengan penuh semangat, seperti biasanya," harap Luhut.
"Saya sungguh berharap beliau senantiasa menjadi sosok yang terus memberi inspirasi. Bukan hanya karena kepemimpinannya di masa lalu, tetapi karena ketulusan dan integritasnya yang selalu konsisten ingin melihat Indonesia lebih maju," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)