JAKARTA - Del Monte Foods, perusahaan berusia hampir 140 tahun yang dikenal dengan beragam sayuran dan buah kalengan, mengajukan kebangkrutan pada hari Selasa waktu setempat. Del Monte terjerat utang, kesalahan manajemen akibat pandemi dan perubahan ekonomi global.
Perusahaan yang berpusat di California tersebut menghadapi utang beragunan lebih dari USD1,2 miliar. Mereka mengatakan telah menyetujui perjanjian restrukturisasi dengan pemberi pinjaman yang mengharuskan Del Monte menjual semua atau sebagian besar asetnya.
Perusahaan, yang juga memproduksi kaldu College Inn, saus tomat Contadina, dan teh bubble Joyba mengatakan telah mengamankan dama USD165 juta untuk membantu melanjutkan operasional selama proses kebangkrutan berlangsung.
“Setelah evaluasi menyeluruh terhadap semua opsi yang tersedia, kami memutuskan proses penjualan yang diawasi pengadilan adalah cara paling efektif untuk mempercepat pemulihan kami dan menciptakan Del Monte Foods yang lebih kuat dan bertahan lama,” kata CEO Del Monte Greg Longstreet dilansir The New York Times, Jakarta, Jumat (4/7/2025).
Del Monte selama beberapa tahun menghadapi sejumlah masalah ekonomi dan kekhawatiran geopolitik.
Selama pandemi Covid-19, ketika lebih banyak orang makan di rumah, permintaan meningkat ke rekor tertinggi, kata Del Monte dalam pengajuan tersebut, dan perusahaan berkomitmen untuk meningkatkan tingkat produksi. Begitu permintaan mulai mereda, Del Monte memiliki terlalu banyak persediaan sehingga terpaksa disimpan, dihapuskan, dan dijual dengan kerugian besar.
Perusahaan juga mengatakan telah menanggung sejumlah besar utang sejak diakuisisi pada tahun 2014 oleh Del Monte Pacific Limited, yang meminjam untuk membiayai akuisisi tersebut. Suku bunga terus meningkat, dan biaya bunga tunai tahunan perusahaan hampir dua kali lipat sejak tahun 2020.
Lembaga pemeringkat S&P Global menurunkan peringkat kredit Del Monte menjadi B– dari B tahun lalu karena kinerja operasional yang buruk. Tekanan tersebut diperparah oleh konsumen yang semakin sadar harga, yang memilih merek toko, atau merek dagang pribadi, daripada nama nasional seperti Del Monte.
“Sekitar 40 hingga 45 persen dari total pasar dilayani oleh pelaku usaha swasta, yang biasanya memiliki harga lebih rendah dibandingkan dengan produk bermerek,” kata analis di S&P Global Arpi Gupta.
“Kami pikir konsumen sedang kewalahan saat ini,” kata Ibu Gupta. “Karena semua inflasi yang dihadapi perusahaan-perusahaan ini, harga eceran rata-rata berada di kisaran 25 hingga 30 persen lebih tinggi dibandingkan dengan sekitar tiga tahun lalu.”
Tarif baja dan aluminium juga akan membuat kaleng lebih mahal. Sekitar 80 persen baja yang digunakan untuk kaleng makanan berasal dari luar negeri.
Del Monte yang didirikan pada tahun 1886 sebagian besar hasil panennya ditanam di pertanian keluarga di seluruh Amerika Serikat dan Meksiko, menurut pengajuan tersebut, dan sebagian besar produknya bersumber secara lokal.
“Kami tetap berkomitmen pada misi kami untuk memperluas akses ke makanan bergizi dan lezat untuk semua orang,” kata Longstreet.
(Dani Jumadil Akhir)