JAKARTA - Kebutuhan akan rumah di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi (Susenas) BPS 2024, masih adanya backlog perumahan di Indonesia yang cukup tinggi.
Angka resmi terakhir berdasarkan data Susenas BPS 2024 ini, backlog perumahan di Indonesia berkisar di 9,9 juta unit.
Untuk memudahkan masyarakat membeli rumah, pemerintah menyiapkan berbagai macam strategi dan kebijakan seperti program 3 juta rumah Presiden Prabowo Subianto. Tujuannya tidak lain untuk memperluas akses terhadap hunian yang layak dan terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selain itu ada program merdeka yang diinisiasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menyambut HUT ke-80 kemerdekaan Indonesia.
Direktur Consumer Banking BTN Hirwandi Gafar mengatakan, BTN ingin menjadikan momen kemerdekaan ini sebagai momentum untuk benar-benar memberi arti merdeka bagi masyarakat. Bukan hanya merdeka dari penjajahan, tapi juga merdeka dari beban biaya dan bunga tinggi saat ingin memiliki atau memperbaiki tempat tinggal.
“Kami memahami bahwa kemerdekaan sejati tak hanya ditandai oleh bebasnya sebuah bangsa, tapi juga oleh kemandirian warganya dalam memenuhi kebutuhan dasar, salah satunya memiliki rumah yang layak dan menjadi milik sendiri. Hadirnya program ini diharapkan mampu mempercepat masyarakat untuk memiliki hunian impian baik dengan membeli maupun merenovasi," ujar Hirwandi di Jakarta, Minggu (3/8/2025).
Masyarakat dapat mengakses mulai 1 hingga 31 Agustus 2025 yang meliputi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Merdeka, Kredit Agunan Rumah (KAR) Merdeka, dan KPR Take Over Merdeka.
Melalui KPR Merdeka, masyarakat dapat bunga super rendah mulai dari 2,65% fixed selama tiga tahun, lengkap dengan diskon biaya provisi dan administrasi hingga 80%.
Untuk KAR Merdeka merupakan solusi pembiayaan agunan rumah yang bisa dimanfaatkan untuk merenovasi hunian, membiayai pendidikan anak, atau bahkan liburan keluarga. Dalam program ini, BTN membebaskan biaya provisi dan administrasi. Kemudian, khusus untuk nasabah eksisting, pengajuannya cukup dengan slip gaji tiga bulan terakhir.
Kemudian, KPR Take Over Merdeka adalah solusi bagi masyarakat ingin memindahkan cicilan ke BTN untuk menikmati bunga yang jauh lebih ringan. Dengan suku bunga mulai dari 3,5% fixed tiga tahun atau 4,5% fixed lima tahun, bebas biaya provisi dan administrasi, serta cashback biaya appraisal, program ini menjadi daya tarik besar bagi mereka yang ingin mengatur ulang cicilan secara lebih sehat.
Hirwandi melanjutkan, BTN percaya bahwa rumah bukan sekadar bangunan, melainkan pondasi masa depan yang layak diperjuangkan, tempat pembentukan karakter dan kecerdasan insan Indonesia. Menurutnya, rumah bukan hanya tempat tinggal, tapi juga aset yang nilainya terus meningkat dan menjadi investasi untuk masa depan.
"Hadir sebagai solusi konkret dan nyata di tengah kebutuhan masyarakat karena memiliki rumah bukan lagi mimpi yang jauh, tapi langkah nyata yang bisa dimulai hari ini juga," tutur Hirwandi.
(Dani Jumadil Akhir)