JAKARTA - Pemerintah tengah menyelesaikan perjanjian dagang dengan Uni Eropa melalui Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Kesepakatan ini akan menghasilkan penghapusan tarif sebagian komoditas Indonesia masuk pasar Eropa.
Misalnya, produk-produk ekspor Indonesia mulai dari tekstil sampai dengan sawit dan turunannya dapat tarif 0 persen dalam IEU-CEPA.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan, lewat kesepakatan itu sekitar 95 persen nilai ekspor ke Eropa yang ada saat ini akan dikenakan tarif 0 persen.
"Ekspor Indonesia ke Uni Eropa sesuai dengan modalitas ini tahun pertama itu 95 persen ekspor Indonesia ke EU itu sudah 0 tarifnya," ujarnya dalam acara Sosialisasi & Persiapan Perjanjian Politik IEU-CEPA dan Kerangka Perdagangan Indonesia-AS di Menara Kadin, Senin (4/8/2025).
Djatmiko mengatakan, targetnya perjanjian perdagangan IEU-CEPA ini akan rampung seluruhnya pada kuartal II atau III tahun 2026. Proses tersebut mencakup penyelesaian dokumen legal dan lainnya sebelum berlaku efektif pembebasan tarif 0 persen ke pasar Eropa.
Beberapa produk disebutkan Djatmiko yang bebas tarif untuk masuk pasar Eropa, antara lain minyak sawit dan produk turunannya, alas kaki, produk pertambangan dan turunannya, ban, TPT, hingga produk olahan pertanian.
"Dari total nilai ekspor Indonesia, yang akan menikmati tarif 0 persen termasuk ekspor sepatu, baju, hingga minyak sawit serta produk turunannya," tambahnya.
Djatmiko mengatakan, tarif 0 persen ke pasar Eropa itu bisa dinikmati oleh para pelaku usaha untuk tahun pertama sejak perjanjian kerja sama perdagangan ditandatangani oleh kedua negara. "Jadi 95 persen dari total ekspor Indonesia ke EU akan menikmati 0 persen pada tahun pertama, dan bahkan pada hari pertama," tambahnya.
Indonesia dan Uni Eropa juga bersepakat untuk mempercepat proses ratifikasi agar dapat berlaku efektif dalam waktu satu tahun. Dengan adanya perjanjian strategis tersebut, Pemerintah menargetkan peningkatan ekspor ke Eropa dapat mencapai hingga USD60 miliar dalam 8 tahun ke depan.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan proses perundingan substansi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU CEPA) telah memasuki tahap akhir.
Airlangga menyebut, konfirmasi dari Komisioner Maros menunjukkan bahwa kedua pihak telah mencapai kesepakatan atas sebagian besar isi perjanjian. Ia berharap Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa dapat mengumumkan kesepakatan ini secara resmi dalam waktu dekat.
"Target ini dari segi seluruh drafting diharapkan bisa selesai, yang hari ini sudah lebih dari 90 persen, bisa selesai di bulan September, di mana Komisioner Maros akan datang ke Indonesia. Dan mudah-mudahan saat itu bisa ada semacam notulen atau memorandum yang bisa ditandatangani," jelasnya.
(Dani Jumadil Akhir)