JAKARTA - Indonesia memiliki potensi besar mengembangkan industri baterai sebagai bagian dari transisi energi. Pengembangan ekosistem baterai yang terintegrasi, berkelanjutan, dan inklusif menjadi kunci untuk memperkuat industri dalam negeri sekaligus memenuhi standar lingkungan dan sosial internasional.
Ketua Umum Asosiasi Ekosistem Baterai Indonesia (Id Battery), Reynaldi Istanto, mengatakan posisi Indonesia sangat strategis dalam lanskap industri baterai dunia, serta urgensi untuk membangun ekosistem baterai yang terintegrasi, berkelanjutan, dan inklusif.
“Ketika pasar global bergerak menuju dekarbonisasi, baterai dengan cepat menjadi tulang punggung dari transisi energi, dan Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam transformasi ini," ujarnya, Rabu (6/8/2025).
Meski demikian, harus dilakukan kolaborasi lintas sektor dan kemitraan strategis dalam mendukung penyusunan kebijakan yang berbasis data serta mendorong kemajuan teknologi baterai, pengembangan talenta lokal, dan kerja sama internasional. Dengan upaya bersama, industri baterai diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam menggerakkan perekonomian, melindungi lingkungan, dan memberdayakan masyarakat.
“Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung penyusunan kebijakan baterai Indonesia yang inklusif, berbasis data, dan berkelanjutan,” tambahnya.
Sementara itu, para pelaku utama industri baterai tengah berkumpul di International Battery Summit 2025 di Jakarta. Kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk dialog dan kolaborasi di sektor baterai dan penyimpanan energi tingkat global.
(Feby Novalius)