Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Lebih Efisien, Digitalisasi Mudahkan Penumpang Kereta

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Rabu, 03 September 2025 |14:23 WIB
Lebih Efisien, Digitalisasi Mudahkan Penumpang Kereta
Lebih Efisien, Digitalisasi Mudahkan Penumpang Kereta (Foto: KAI)
A
A
A

JAKARTA - Digitalisasi layanan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dinilai dapat meningkatkan efisiensi, memperkuat aksesibilitas pengguna dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Transformasi digital yang diterapkan KAI, mulai dari pemesanan tiket secara daring (online) hingga boarding dengan teknologi pemindai wajah (face recognition) di gate stasiun membuat perjalanan kereta api lebih praktis, efisien, dan memberikan kenyamanan bagi pengguna.

"Kalau segi digitalisasi sebetulnya bisa langsung dirasakan masyarakat, publik. Misalnya kalau kita akan melakukan perjalanan menggunakan kereta api, pemesanan tiket kereta api, fasilitas pemanfaatannya semuanya sudah serba digital," ujar 
Pengamat BUMN sekaligus Managing Director Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Toto Pranoto di Jakarta, Rabu (3/9/2025).

Menurut Toto, langkah digitalisasi KAI tidak hanya mengoptimalkan pelayanan bagi penumpang, tetapi juga memperkuat efisiensi operasional karena mengurangi antrean, mempercepat proses, serta memungkinkan redistribusi tenaga kerja ke bidang strategis lain.

Selain digitalisasi pada layanan Kereta Api Jarak Jauh, ia menilai kehadiran kereta cepat Whoosh menjadi bukti kemajuan teknologi transportasi Indonesia, menunjukkan komitmen pemerintah terhadap modernisasi infrastruktur.

Toto juga menyoroti keberhasilan LRT sebagai transportasi urban yang diminati masyarakat, terbukti dari tingkat okupansi yang tinggi, serta relevansinya dalam mengatasi kemacetan sekaligus mendukung konektivitas antarwilayah perkotaan.

Dia menambahkan, inovasi kereta luar biasa (KLB) seperti Panoramik dan Kereta Suite Class Compartment menjadi daya tarik tersendiri, tidak hanya meningkatkan pengalaman penumpang, tetapi juga mendukung pariwisata melalui pilihan perjalanan yang bernilai ekonomi tinggi.

Menurut Toto, adanya kereta panoramik berhasil mendorong lonjakan permintaan penumpang yang signifikan, ditandai antrean panjang calon pengguna karena minat masyarakat sangat tinggi terhadap layanan tersebut. Dia menilai segmen kereta panoramik memiliki daya tarik besar, terutama karena berhenti di destinasi pariwisata menarik, sehingga memberikan nilai tambah yang potensial bagi pengembangan bisnis transportasi.

 

Toto menyarankan KAI memperluas rute dan variasi layanan kereta panoramik, karena segmen ini memiliki penggemar khusus dengan daya beli cukup, sehingga berpotensi menjadi sumber pendapatan premium berkelanjutan.

Dia  menambahkan digitalisasi layanan, hadirnya Whoosh, keberhasilan LRT, serta inovasi kereta luar biasa, membuktikan PT KAI telah berhasil memperkuat efisiensi, memperbaiki layanan, dan memberi kontribusi positif bagi perekonomian nasional.

Sementara itu, Vice President Public Relations KAI Anne Purba menjelaskan dalam satu dekade terakhir, KAI menunjukkan ketangguhan menghadapi krisis pandemi COVID-19 tanpa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), bahkan berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan signifikan pascapandemi hingga mencapai Rp35,9 triliun pada 2024.

Anne menegaskan, capaian pendapatan tersebut melampaui pencapaian terbaik sebelum pandemi sebesar Rp22,6 triliun pada 2019, sekaligus memperlihatkan efektivitas strategi efisiensi, inovasi layanan, dan komitmen perusahaan dalam menjaga keberlangsungan operasional transportasi nasional.

Dia menjelaskan, tonggak transformasi besar juga ditandai dengan keberhasilan realisasi dua proyek strategis nasional, yaitu operasional Whoosh Kereta Cepat Jakarta–Bandung dan LRT Jabodebek, yang kini melayani ratusan ribu penumpang setiap harinya.

Anne menambahkan, digitalisasi layanan melalui aplikasi Access by KAI, boarding face recognition, serta fitur ramah lingkungan telah menghadirkan ekosistem transportasi yang inklusif, adaptif, dan mendukung pengurangan jejak karbon pelanggan secara signifikan.

Menurutnya, penguatan infrastruktur dan sarana juga terlihat melalui peremajaan 438 kereta pada 2017, pengadaan 612 kereta new generation pada 2023, serta inovasi kereta Panoramic, Luxury, dan Compartment Suite produksi dalam negeri.

Lebih lanjut Anne kenyebutkan peningkatan On-Time Performance (OTP) KAI yang konsisten di atas 90 persen, dimana pada 2024 tercatat OTP keberangkatan mencapai 99,77 persen dan OTP kedatangan 96,05 persen.

Selain itu, percepatan waktu tempuh menjadi salah satu pencapaian, seperti Jakarta–Yogyakarta kini hanya enam jam, dan Jakarta–Surabaya tujuh jam 45 menit, menghadirkan efisiensi signifikan bagi mobilitas masyarakat.
 

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement