Layanan Perbankan Adaptif dan Aman Disorot di Hari Pelanggan Nasional 2025
JAKARTA – Hari Pelanggan Nasional menjadi pengingat bagi pelaku industri, khususnya sektor jasa keuangan, akan pentingnya menjaga kepercayaan dan kualitas layanan di tengah percepatan transformasi digital. Dalam momen ini, berbagai bank menegaskan komitmen untuk terus hadir dan berkembang bersama nasabah, baik secara daring maupun luring.
Presiden Direktur Bank Central Asia Tbk (BCA), Hendra Lembong, menyampaikan bahwa Hari Pelanggan Nasional merupakan momen untuk memperkuat komitmen dalam mendampingi nasabah di setiap langkah, terutama dalam memenuhi kebutuhan finansial yang terus berkembang.
"Kepercayaan nasabah menjadi motivasi utama untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan berkualitas di seluruh kanal BCA. Kami berharap dapat terus memberikan pengalaman perbankan yang aman, nyaman, dan terpercaya bagi seluruh nasabah tercinta," ujarnya, Minggu (7/9/2025).
Transformasi layanan di sektor ini mencakup pengembangan berbagai kanal, baik digital maupun konvensional. Nasabah kini memiliki fleksibilitas dalam mengakses layanan melalui aplikasi mobile, internet banking, kantor cabang, hingga mesin ATM modern yang mendukung fungsi setor dan tarik tunai. Di sisi lain, layanan pelanggan juga diperkuat melalui integrasi berbagai platform komunikasi, termasuk media sosial dan aplikasi perpesanan.
Perkembangan teknologi turut mendorong peningkatan transaksi digital. Per semester I 2025, frekuensi transaksi perbankan secara daring mengalami pertumbuhan signifikan, mencerminkan perubahan pola interaksi masyarakat dalam mengelola keuangan.
Di luar aspek layanan, pelaku industri perbankan juga terlibat dalam berbagai inisiatif sosial, mulai dari pendidikan, pemberdayaan UMKM, hingga program kesehatan masyarakat. Hal ini mencerminkan pendekatan yang lebih luas dalam menjaga keberlanjutan, baik secara ekonomi maupun sosial.
Dengan tantangan digitalisasi dan dinamika kebutuhan pelanggan, Hari Pelanggan Nasional menjadi pengingat bahwa pelayanan bukan sekadar soal teknologi, melainkan juga soal kepercayaan, aksesibilitas, dan kepedulian terhadap dampak yang lebih besar bagi masyarakat.
(Feby Novalius)
