JAKARTA - Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2025 akan berlangsung pada 10 sampai 16 Desember. Pemerintah menargetkan Harbolnas tahun ini mampu mencetak transaksi hingga Rp35 triliun.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, target yang tinggi ini diperlukan mengingat konsumsi adalah sektor yang sangat penting dalam konteks perekonomian nasional.
Menurutnya, kontribusi sektor konsumsi bagi perekonomian nasional mencapai 54% dan konsumsi yang kuat ini diharapkan akan mendorong Indonesia menjadi digital terbesar di ASEAN sampai dengan tahun 2030.
"Harapannya tahun ini bisa lebih tinggi lagi dan targetnya di tahun ini antara Rp33 sampai dengan Rp35 triliun," ungkap Menko Airlangga dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (8/9/2025).
"Dan tentu kolaborasi yang penting juga dengan sistem daripada logistiknya karena ini seluruhnya mengharapkan program yang bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia baik dari segi produsen sampai dengan konsumen," lanjutnya.
Selain menargetkan transaksi sebesar Rp35 triliun, Harbolnas 2025 juga diharapkan dapat memperdagangkan lebih banyak produk dalam negeri. Airlangga berharap kontribusi produk lokal bisa lebih besar dibanding tahun sebelumnya.
"Kita mendorong agar barang yang dijual di e-commerce itu sebagian besar adalah bangga buatan Indonesia. Tahun kemarin saya apresiasi karena dari Rp31 triliun, 30% lebih adalah buatan Indonesia," ujar Airlangga.
Hal serupa juga diungkap oleh Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, di mana menurutnya capaian Harbolnas di tahun ini diharapkan bisa meningkat terutama untuk produk-produk lokal. Dia menargetkan perdagangan produk lokal di Harbolnas ini mencapai lebih dari 50%.
"Kita berharap road to Harbolnas yang kita siapkan sejak September ini bisa menjadi jalan yang lebih baik untuk persiapan kita di Harbolnas sehingga baik dari segi pelaku usahanya maupun juga dari platform e-commerce serta dari para UMKM itu bisa bersiap," pungkasnya.
(Dani Jumadil Akhir)