JAKARTA - Industri logistik Indonesia berkomitmen menjalankan bisnis berkelanjutan. Salah satu yang diimplementasikan adalah memberikan layanan logistik ramah lingkungan.
Salah satu perusahaan logistik, PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik), mengimplementasikan Green Freight Logistics dengan layanan perhitungan dan pelaporan emisi gas rumah kaca (GRK) sesuai standar internasional. KAI Logistik memastikan layanan logistik yang ditawarkan tidak hanya menjamin efisiensi dan keamanan, tetapi juga transparansi dan tanggung jawab total terhadap kelestarian lingkungan.
Direktur Utama KAI Logistik, Fredi Firmansyah, menjelaskan, Green Logistics adalah langkah penting KAI Logistik untuk mendukung agenda keberlanjutan nasional sekaligus berkontribusi pada upaya global dalam mitigasi perubahan iklim.
"Kami menghadirkan sistem penghitungan emisi karbon yang terintegrasi, akurat, serta dapat dipertanggungjawabkan sesuai standar internasional,” ujarnya, Rabu (1/10/2025).
Sebagai bagian dari implementasi, KAI Logistik menerapkan perhitungan Tier 3, yaitu metode inventarisasi emisi GRK yang komprehensif dengan pemodelan dan sistem pengukuran langsung berbasis data aktivitas yang sangat rinci dan spesifik. Lebih jauh lagi, KAI Logistik melangkah dengan inovasi baru melalui pencantuman jumlah emisi yang dihasilkan pada setiap invoice pelanggan.
Langkah ini memberi nilai tambah berupa transparansi, sekaligus menyediakan informasi yang dapat digunakan pelanggan untuk menyusun laporan keberlanjutan, memenuhi kewajiban regulasi terkait emisi karbon, serta merancang strategi pengurangan emisi secara terukur.
Manfaat Green Logistics tidak hanya dirasakan pelanggan industri yang semakin dipermudah dalam mencapai target dekarbonisasi dan menjawab tuntutan pasar global yang berorientasi pada keberlanjutan, tetapi juga membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan dengan menekan emisi karbon sektor transportasi yang berdampak pada pengurangan polusi, peningkatan kesehatan lingkungan, dan adanya opsi layanan logistik yang lebih berkelanjutan. Kehadiran Green Logistics turut mendukung pencapaian target Net Zero Emission 2060 yang dicanangkan pemerintah. Dari sisi perekonomian, inisiatif ini juga mendorong peningkatan daya saing sektor logistik nasional di pasar internasional yang kini semakin menuntut praktik bisnis hijau.
Fredi melanjutkan bahwa penerapan Green Logistics secara luas akan memperkuat ekosistem logistik hijau di Indonesia. Hal ini bukan hanya menciptakan standar baru dalam rantai pasok, tetapi juga mendorong kolaborasi lintas sektor. Selain itu, kami menyadari bahwa industri kini mulai berorientasi pada kerangka hijau, dengan transparansi jejak karbon, untuk turut berkontribusi dalam menjaga bumi.
(Feby Novalius)