Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Usai Nikel, AMM Garap Tambang Batu Bara Produksi 7 Juta Ton

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Minggu, 05 Oktober 2025 |11:11 WIB
Usai Nikel, AMM Garap Tambang Batu Bara Produksi 7 Juta Ton
Usai Nikel, AMM Garap Tambang Batu Bara Produksi 7 Juta Ton (Foto: Dokumentasi)
A
A
A

JAKARTA - PT Antareja Mahada Makmur (AMM), anggota dari PT Putra Perkasa Abadi (PPA) memperluas portofolio bisnisnya ke sektor pertambangan batu bara. AMM akan melaksanakan kegiatan operasional pertambangan batu bara milik PT Dizamatra Powerindo di Lahat, Sumatera Selatan.

Proyek tambang batu bara ini menambah proyek lainnya setelah pada Juni 2025, AMM menggarap proyek nikel dengan kontrak jangka panjang selama 8 tahun milik PT Vale Indonesia Tbk di Blok 1 Bahodopi, Sulawesi Tengah. 

Disusul pada Juli 2025, AMM juga mendapatkan kontrak proyek nikel PT Kembar Emas Sultra dengan durasi 5 tahun. Untuk proyek di Dizamatra Powerindo, AMM mengemban volume kontrak sebesar 100 juta bank cubic meter. 

“Transisi dan persiapan proyek akan segera dimulai, dan kami berharap seluruh tahapan berjalan aman serta sesuai rencana hingga memasuki fase operasional awal 2026," kata Direktur Business Development PPA Group Muhammad Affan dalam keterangannya, Jakarta, Minggu (5/10/2025).

Dia menambakan, kehadiran AMM di Site Dizamatra menjadi tonggak penting untuk terus mengembangkan usaha yang memberi manfaat luas, termasuk bagi masyarakat sekitar.

 

Operasional pertambangan akan dimulai pada awal 2026, dengan target produksi bertahap hingga 7 juta ton batu bara per tahun. Hasil produksi batu bara ini selain ditujukan untuk pasar ekspor, juga akan memenuhi kebutuhan pasokan PT Priamanaya Energy pada PLTU Keban Agung (mine-mouth coal-fired power plant) berkapasitas 2 x 135 MW.

AMM akan mengelola sejumlah aktivitas utama di Site Dizamatra, mencakup overburden removal, coal getting, coal hauling, hingga ROM management.

Dalam menjalankan operasionalnya, AMM menegaskan komitmen untuk senantiasa menerapkan Good Mining Practice (GMP). Hal ini dilakukan untuk mencapai ekosistem kerja operasional tambang yang tidak hanya aman bagi karyawannya, tapi juga bertanggung jawab atas lingkungan di sekitar site operasional.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement