"Jadi kita benar-benar sangat membuka diri, dan kita lihat juga asas manfaatnya untuk ekonomi, untuk perdagangan, untuk sosial, untuk investasi, dan tentunya untuk masyarakat Indonesia sangat-sangat tinggi," jelasnya.
Dia menambahkan, keterbukaan tersebut dilakukan tanpa meninggalkan prinsip politik luar negeri Republik Indonesia (RI) yang bebas dan aktif.
Indonesia, kata Rosan, terus menjalin kemitraan dengan berbagai blok ekonomi untuk memperkuat daya saing dan produktivitas nasional.
"Karena sesuai dengan asas dari our foreign policy adalah independent and active," tegasnya.
(Taufik Fajar)