Huda menilai angka tersebut menunjukkan pelemahan daya beli masyarakat yang berimbas pada stagnasi pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga stagnan di angka 4,97–4,98 persen saja, tidak mampu tumbuh 5 persen lebih.
Selain itu, penerimaan perpajakan juga mengalami pelemahan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Huda menilai penurunan tersebut disebabkan oleh menurunnya kepercayaan publik terhadap pemerintah serta masalah implementasi sistem Coretax.
"Ketika penerimaan terjadi shortfall, pengeluaran meningkat tajam karena program MBG dan lainnya, maka defisit APBN membengkak," sebutnya.
(Feby Novalius)