Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BRI Raup Laba Rp41,2 Triliun di Kuartal III-2025

Anggie Ariesta , Jurnalis-Kamis, 30 Oktober 2025 |07:50 WIB
BRI Raup Laba Rp41,2 Triliun di Kuartal III-2025
Raup Laba Rp41,2 Triliun di Kuartal III-2025 (Foto: Okezone)
A
A
A

Dari sisi penyaluran dana, BRI menunjukkan pertumbuhan solid seperti kredit tumbuh 6,26 persen, mencapai Rp1.438,11 triliun dari Rp1.353,36 triliun.

Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 8,24 persen menjadi Rp1.474,78 triliun dari Rp1.362,41 triliun.

Dana Murah (CASA) meningkat kuat 14,11 persen, mencapai Rp997,62 triliun dengan rasio 67,65 persen dari Rp874,23 triliun.
Aset BBRI tumbuh 8,23 persen menjadi Rp2.123,45 triliun per September 2025.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan (CKPN) juga meningkat 0,86 persen menjadi Rp80,74 triliun dari Rp80,05 triliun.

Rasio keuangan BRI per September 2025 menunjukkan kondisi likuiditas yang sehat meskipun terdapat sedikit penurunan pada rasio permodalan dan profitabilitas dibandingkan tahun sebelumnya.

Rasio permodalan, yang diukur melalui Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), tercatat sebesar 23,01 persen, turun dari 24,96 persen pada periode yang sama tahun 2024. Meskipun turun, angka ini masih jauh di atas batas minimum regulasi, menandakan permodalan bank yang tetap kuat.

Dari sisi efisiensi, rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berada pada level 71,89 persen, sementara Cost to Income Ratio (CIR) tercatat 38,68 persen. Rasio ini mengindikasikan bahwa sebagian besar pendapatan operasional BRI terserap untuk menutup beban operasional, yang mungkin menjadi salah satu faktor yang menekan profitabilitas.

Rasio profitabilitas memang menunjukkan sedikit penurunan. Return on Asset (ROA) setelah pajak tercatat 2,57 persen, dan Return on Equity (ROE) setelah pajak berada di level 16,48 persen.

Sementara itu, Net Interest Margin (NIM) BRI tercatat sebesar 6,53 persen, mengindikasikan margin pendapatan bunga bersih yang cukup lebar dari aktivitas inti perbankan.

Kualitas aset tercermin dari rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) gross yang berada di angka 3,29 persen, dengan NPL net yang lebih rendah di 1,04 persen. 

Rasio ini sedikit lebih tinggi dibandingkan rasio aset produktif bermasalah dan nonproduktif terhadap total aset produktif dan nonproduktif yang tercatat 2,11 persen, naik dari 2,04 persen.

Untuk mengantisipasi risiko kredit, Rasio Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) terhadap aset keuangan berada di 4,17 persen per September 2025.

Terakhir, rasio likuiditas Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat 87,05 persen, sedikit menurun dari 89,6 persen tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan bahwa BRI memiliki ruang yang cukup dalam pengelolaan likuiditas dan masih berpotensi untuk meningkatkan penyaluran kreditnya di masa mendatang.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement