Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

ESDM Beri Sinyal Penambahan Kuota BBM BP, Shell hingga Vivo pada 2026

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Minggu, 09 November 2025 |13:05 WIB
ESDM Beri Sinyal Penambahan Kuota BBM BP, Shell hingga Vivo pada 2026
Proyeksi konsumsi BBM tahun 2025 hingga akhir Desember mendatang. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberi sinyal bahwa kuota impor BBM untuk SPBU swasta tahun depan akan ditambah dengan pertimbangan konsumsi BBM pada tahun ini. Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi ESDM pun sedang melakukan proyeksi konsumsi BBM tahun 2025 hingga akhir Desember mendatang.

Termasuk menghitung kekurangan pasokan yang belakangan terjadi di SPBU swasta.

“Belum ditetapkan (jumlahnya). Tapi kemungkinan polanya seperti itu, 100 plus 10 persen. Tapi kan referensi tahunnya beda, kalau tahun ini pakai referensi tahun 2024, tahun depan pakai referensi (proyeksi konsumsi BBM) tahun 2025,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, Minggu (9/11/2025).

Ia menjelaskan, persentase kenaikannya kemungkinan masih menggunakan pola pada tahun ini. Namun secara jumlah, kemungkinan bakal lebih besar karena memperhitungkan konsumsi BBM SPBU swasta yang saat ini masih mengalami kekurangan.

“Iya (ada penambahan dari tahun ini). Kita akan mengevaluasinya bahkan konsumsi dia sampai dengan proyeksi tahun 2025,” sambungnya.

Meski demikian, Laode belum menyebutkan berapa besaran kuota impor yang akan diberikan kepada SPBU swasta untuk tahun depan. Kemungkinan hasil proyeksi konsumsi SPBU swasta tahun 2025 ini baru akan rampung pada akhir November mendatang.

“Kita masih menghitung proyeksinya. Nanti akhir November baru kita bisa kira-kira dapat gambarannya. Karena ini nanti kan BBM menjelang Nataru ada pola kenaikan konsumsi BBM juga,” kata Laode.

“Itu memang biasanya dari tahun ke tahun saat Nataru mengalami peningkatan konsumsi BBM. Nah, itu nanti untuk kita lihat kebutuhan masyarakat untuk tahun ini berapa. Tapi kalau stoknya sih masih ada, masih aman,” pungkasnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement