BANDUNG - Langit Indonesia bersiap menghadapi lonjakan lalu lintas udara saat jutaan orang mudik dan berlibur di akhir tahun. AirNav Indonesia pun siaga 24 jam, memastikan setiap pesawat yang lepas landas dan mendarat dari Sabang hingga Merauke berjalan aman, efisien, dan bebas gangguan.
Direktur Keselamatan, Keamanan, dan Standardisasi AirNav Indonesia Capt. Nur Cahyo Purnomo memastikan seluruh aspek operasional dan pengawasan layanan navigasi udara siap menghadapi lonjakan penerbangan selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Menurutnya, AirNav telah mengintegrasikan sistem pengawasan dan koordinasi layanan di seluruh wilayah kerja selama 24 jam penuh untuk menjamin kelancaran dan keselamatan penerbangan nasional.
"Kami memastikan kesiapan personel, peralatan, dan prosedur operasi, serta memperkuat koordinasi pengaturan lalu lintas udara, baik secara internal di seluruh kantor cabang maupun lintas-stakeholder," ujar Capt. Nur Cahyo dalam konferensi pers Kesiapan AirNav Indonesia Menyambut Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Bandung, Rabu 12 November 2025 malam.
Selain aspek operasional, AirNav juga meningkatkan pengawasan terhadap berbagai faktor risiko yang berpotensi mengganggu keselamatan penerbangan, seperti cuaca ekstrem, abu vulkanik, balon udara dan layang-layang liar, hingga satwa liar di sekitar bandara.
Dari sisi keamanan digital, AirNav memperkuat sistem sibernya melalui Security Operation Center (SOC) dan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) yang siaga 24 jam setiap hari. Mereka juga aktif berbagi informasi ancaman bersama Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) untuk mencegah potensi gangguan.
"AirNav Indonesia memastikan seluruh layanan navigasi di 302 unit pelayanan dari Sabang hingga Merauke dalam kondisi siaga penuh untuk mendukung kelancaran perjalanan masyarakat. Intinya, ruang udara dijaga, sistem dijaga, dan manusia di dalamnya juga dijaga," pungkasnya.
(Dani Jumadil Akhir)