Dia menjelaskan, pembuatan dodol dari sawit merupakan inovasi yang dikembangkan sejak 2024 yang melibatkan 15 orang termasuk para santri. Proses pembuatan dodol sawit ini memakan waktu hingga 5 jam karena mencampur dengan gula aren, tepung ketan dan santan kelapa. Untuk sawitnya didapatkan dari petani sawit di sekitar pesantren.
Dalam waktu dekat, dodol sawit ini akan masuk ke pasar modern setelah sebelumnya sudah melalui proses panjang. Dodol Dowitul ini merupakan salah satu UMKM binaan Medco yang telah dibantu dari sisi pemasaran hingga packaging.
"Sebelum masuk pasar modern, kita akan terus perbaiki misalnya dari uji ketahanan produk karena ini inovasi baru ya dodol dari sawit," ujarnya.
Dengan adanya pelatihan, pendampingan usaha hingga perluasan jalur pemasaran, dirinya berharap bisa melakukan ekspor dodol sawit ke berbagai negara.