JAKARTA - Ini pemilik PO Bus Rosalia Indah yang sopirnya dipecat gegara ugal-ugalan.
Viral di media sosial, sopir Bus Rosalia Indah berkendara ugal-ugalan. Bahkan, aksi sopir bernama Marco Sony sempat membahayakan pengendara lain.
Sony mengaku melakukan aksinya tersebut karena sedang mengejar waktu. Hal ini yang kemudian membuat netizen geram dan endingnya sesuai prediksi netizen.
Akibat hal tersebut, Sony akhirnya dibebastugaskan PO Rosalia Indah karena dianggap mencoreng citra baik perusahaan.
Manajemen Rosalia Indah pun menyampaikan permohonan maaf kepada pengguna jasa dan pengguna jalan lainnya. Sony pun telah dikenai sanksi tegas dan dipecat pada 12 Desember 2025.
Rosalia Indah juga berkomitmen untuk terus menjaga kualitas layanan, meningkatkan pengawasan terhadap operasional awak bus, serta memperkuat program pembinaan agar setiap perjalanan yang dilayani dapat berlangsung selamat, aman, dan nyaman.
PO bus ini adalah satu dari sekian banyak PO yang memulai usaha transportasi, khususnya bus, dari nol.
Pendirinya, yakni sepasang suami-istri, Yustinus Soeroso (Om Roso) dan Yustina Rahyuni Soeroso, pada tahun 1983.
Pasangan ini membangun perusahaan otobus dari satu armada jenis Colt Diesel yang akrab disebut “Bibit Kawit” dengan trayek Solo-Blitar. Usaha Om Roso berkembang seiring dengan pembukaan travel dengan trayek Yogyakarta-Surabaya, Yogyakarta-Blitar/Malang.
Setelah delapan tahun berjuang, tepatnya di tahun 1991, barulah PO ini memiliki lima armada bus non-AC dengan sasis Hino. Pada titik inilah PO ini memiliki izin resmi untuk membuka usaha biro perjalanan umum. Baru pada tahun 2015, PO ini menjadi perusahaan berbadan hukum dengan nama PT Rosalia Indah Transport.
Pada tahun 1990, PO ini berjuang dari bus antar kota dalam provinsi (AKDP) menjadi antar kota antar provinsi (AKAP). Perusahaan ini berkembang pesat dengan mempekerjakan 1.000 personel dan memiliki 140 kantor perwakilan serta agen yang tersebar di Jawa dan Sumatera.
Sejarah PO Rosalia Indah juga tidak dapat dilepaskan dari tekad kuat Om Roso yang merupakan anak buruh tani. Pria ini dilahirkan dari keluarga kurang mampu. Hal ini melecut semangat Om Roso untuk dapat membantu perekonomian keluarga.
Bahkan Om Roso mengawali karir di bisnis transportasi bus dari menjadi kondektur. Menurutnya, kerja keras dan doa orang tuanya banyak berkontribusi pada kesuksesannya hari ini.