JAKARTA - Kepercayaan pasar kembali pulih setelah sejumlah pihak mengungkapkan rumor pelengseran Sri Mulyani sebagai Manteri Keuangan dibantah. Rupiah pun diproyeksikan bakal kembali menguat pada perdagangan Rabu (20/1/2010) ini.
"Bantahan cukup signifikan terhadap rumor lengsernya Sri Mulyani mengangkat kembali confidence," kata Kepala Ekonom BNI Tony Prasetiantono kepada okezone di Jakarta, Rabu (20/1/2010).
Selain itu, sentimen positif pendorong penguatan rupiah adalah USD yang memang sedang cenderung melemah (down tren).
Dia menjelaskan jika sekarang ini pemerintah AS dan The Fed tidak terlalu peduli dengan pelemahan USD dan inflasi domestik mereka yang meningkat akibat printing money (cetak uang) untuk menutup defisit anggaran USD1,4 triliun yang setara dengan 10 persen terhadap PDB AS. "Yang penting, perekonomian domestik terus tumbuh dan pengangguran terpangkas di bawah 10 persen," imbuhnya.
Karena itu, dia memproyeksikan jika rupiah bisa melanjutkan penguatan ke Rp9.200 per USD pada perdagangan hari ini.
Pada perdagangan kemarin, Selasa 19 Januari rupiah ditutup menguat tipis ke level Rp9.225 per USD jika dibandingkan dengan perdagangan kemarin yang ditutup di Rp9.230 per USD. Sementara itu, untuk kurs jual rupiah terpantau berada di level Rp9.271, sedangkan kurs beli adalah Rp9.179 per USD. (css)