Subsidi BBM Naik, Subsidi Listrik Malah Turun!

JAKARTA - Pemerintah mengganggarkan subsidi BBM jenis tertentu dan LPG tabung 3 kg dalam RAPBN 2011 direncanakan mencapai Rp92,8 triliun atau 1,3 persen terhadap PDB. Jumlah ini mengalami kenaikan Rp3,9 triliun atau 4,4 persen bila dibandingkan anggaran 2010 yang sebesar Rp88,9 triliun atau 1,4 persen dari PDB.

Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan Agus Martowardojo saat menyampaikan RAPBN 2011 di Kantor Ditjen Pajak, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (16/8/2010).

"Peningkatan beban anggaran subsidi BBM jenis tertentu dan LPG tabung 3 kg tersebut berkaitan dengan perubahan alpha BBM, volume konsumsi BBM jenis tertentu dan volume konversi minyak tanah ke LPG tabung 3 kg dalam RAPBN 2011," ujarnya.

Besaran subsidi tersebut didasarkan atas empat parameter yaitu harga minyak mentah USD80 per barel; volume konsumsi BBM jenis tertentu 36,8 juta kilo liter (KL) dan konsumsi LPG tabung 3 Kg sebesar 3,52 metrik ton (MT); alpha BBM ditetapkan Rp597/liter dan nilai tukar rupiah sebesar Rp9.300 per USD.

Berbanding terbalik dengan kenaikan subsidi BBM jenis tertentu dan LPG 3 kg, anggaran subsidi listrik dalam RAPBN 2011 justru dikurangi Rp14,1 triliun atau 25,6 persen menjadi Rp41 triliun atau 0,6 persen dari PDB dibandingkan  beban anggaran belanja subsidi listrik 2010 sebesar Rp55,1 triliun atau 0,9 persen dari PDB.

Lebih rendahnya alokasi anggaran subsidi listrik tersebut terutama berkaitan dengan rencana penyesuaian TDL15 persen yang akan diberlakukan awal 2011. (adn)

(Rani Hardjanti)