JAKARTA - Perkumpulan Pedagang Kecil Pengolah Terigu (PPKPT) mengimbau Menteri Keuangan untuk menolak semua upaya yang menekan kelompok yang mengarah pada monopolistik dan oligopolistik impor gandum dan tepung terigu.
Kordinator PPKPT Didi Rahmat menyatakan selama lebih dari 35 tahun, proyek monopoli dan oligopoli impor gandum dan terigu jelas merugikan rakyat Indonesia. Sebagai konsumen produk impor gandum dan terigu adanya segelintir orang atau pengusaha termasuk diantaranya konglomerat hitam.
“Indonesia kan belum menanam gandum, jadi dami mengimbau kepada Menkeu, Menkop&UKM untuk melindungi konsumennya di Indonesia. Demi kepentingan masyarakat harga gandum dan terigu harus dapat bersaing secara kompetitif, baik dari sisi kepentingan pedagang dan konsumen," katanya dalam keterangan tertulisnya kepada okezone di Jakarta, Rabu (6/4/2011).
Lebih lanjut, Didi mengatakan bahwa langkah tegas ini harus dilakukan Menkeu dengan menolak membatasi pasokan impor gandum dan terigu dari manapun termasuk Turki. Selain itu, mereka juga harus mengeluarkan segala macam tarif bea anti dumping yang melalui rekayasa dari kelompok monopolistik.
Jika tidak, Indonesia bisa dituduh melanggar perjanjian dengan WTO. Dan menurutnya, kalau sampai hal ini terjadi dipastikan Indonesia kalah.
(Widi Agustian)