JAKARTA - Besarnya pangsa pasar di Indonesia mendorong minat PT Procter & Gamble Home Products Indonesia (P&G Indonesia) untuk membangun pabrik baru di Tanah Air.
Perusahaan yang bermarkas di Ohio,Amerika Serikat, ini pun berniat menginvestasikan dana sebesar USD100 juta selama tiga tahun ke depan untuk membangun pabrik di Indonesia. Presiden Direktur P&G ASEAN Sam Kim mengungkapkan, investasi berupa pembangunan fasilitas produksi di Indonesia dianggap tepat saat ini. Hal ini didasarkan pada riwayat pertumbuhan bisnis P&G di Indonesia yang dalam tiga tahun terakhir tumbuh dua digit.
”Indonesia merupakan salah satu pasar prioritas dan kami berkomitmen untuk investasi fasilitas produksi berupa pabrik sendiri untuk mendukung ekspansi bisnis di Indonesia,” ujarnya di Jakarta.
Kim belum bersedia menjelaskan lebih detil perihal kapan dan di mana pabrik tersebut akan dibangun.Namun, kemungkinan besar di Pulau Jawa. Sejauh ini, untuk kawasan ASEAN, P&G sudah memiliki pabrik di beberapa negara seperti Malaysia,Thailand,dan Filipina.
Selain pembangunan fasilitas produksi, lanjut Kim, investasi P&G di Indonesia juga diarahkan pada ekspansi portofolio brand untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Saat ini konsumen P&G di seluruh dunia telah mencapai 4 miliar dan jumlah itu akan ditingkatkan menjadi 5 miliar pada 2015.”Kami berharap bisa menyentuh seluruh populasi konsumen di Indonesia pada 2015 nanti,”ucapnya.
Presiden Direktur P&G Indonesia Mohammed Ismail menambahkan, beberapa produk P&G yang sudah menjadi market leader di Indonesia berasal dari kategori alat cukur, sampo,dan produk kecantikan. Ia mencontohkan,pangsa pasar alat cukur Gillette melampaui angka 80 persen, sedangkan sampo Pantene mencapai 23,4 persen.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan menyambut positif rencana investasi tersebut. Namun,menurutnya perusahaan tersebut tidak perlu lagi diberi insentif karena besarnya pangsa pasar yang sudah diraih P&G saat ini.Gita pun berharap komitmen investasi tersebut akan menyerap lebih banyak manfaat sosial bagi masyarakat Indonesia, misalnya di sektor tenaga kerja. (indasusanti)
(Widi Agustian)