Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

17 Agustus, Tol Cinere-Jagorawi Mulai Bisa Dilewati

Marieska Harya Virdhani , Jurnalis-Kamis, 26 Mei 2011 |07:35 WIB
17 Agustus, Tol Cinere-Jagorawi Mulai Bisa Dilewati
Ilustrasi. Foto: Koran SI
A
A
A

DEPOK - Pembangunan jalan tol Cinere-Jagorawi (Cijago) untuk tahap seksi I tak lama lagi akan rampung. Pengoperasian tol Cijago sendiri diharapkan dapat menjadi solusi alternative mengatasi kemacetan dari daerah-daerah penyangga ibu kota Jakarta.

Direktur Utama PT Translingkar Kita Jaya TLKJ, Bambang Hartanto, selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Tol Cijago meyakini Tol Cijago Seksi I mulai dapat dioperasikan pada 17 Agustus 2011. Sebab simpang susun Cimanggis sudah selesai dikerjakan.

"Tol mulai bisa dilalui kendaraan dan dioperasikan pada 17 Agustus 2011, dan saat ini pengerasan kaku sudah mencapai 80 persen,” katanya kepada wartawan, di Depok, Rabu (25/5/11) malam.

Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Yusit Toyib mengatakan dari hasil pemantauan di lapangan, pihak Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Translingkar Kita Jaya telah membuat lapisan agregat (lapisan batu) pada lapisan ketiga setelah rigrid pavment atau pengerasan kaku atau betonisasi jalan. Lapisan agregat itu memperkuat daya dukung jalan dan juga sebagai saluran air.

“Dengan begitu, maka umur jalan akan menjadi panjang. Konstruksi jalan Tol Cijago lebih baik dari umumnya jalan tol di Indonesia. Investor memang berniat mengelola jalan tol karena itu masukan dari kami dijalankan investor," ujarnya.

Yusit menjelaskan, jika tidak ada lapisan agregat maka air hujan akan mengembang di bawah lapisan rigrid pavment atau ada bagian kosong di bawah lapisan pengerasan kaku. Akibatkan terjadi pumping dan tanah itu akan menyembur hingga ke lapisan pengerasan kaku.

"Lapisan agregat itu dibuat karena curah hujan di Indonesia itu tinggi. Lapisan itu menyalurkan air di tanah sehingga tidak terjadi pumping. Contoh jalan tol yang terjadi pumping adalah Tol Cikampek dan Cipularang," tandasnya.

Yusit menambahkan, dari pemantauan tim BPJT maka layak jika Tol Cijago Seksi I dioperasikan 17 Agustus mendatang. Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga telah memerintahkan Tim Pengadaan Tanah (TPT) untuk segera melakukan pembongkaran terhadap empat rumah yang sudah dikonsinyasi di pengadilan.

"Empat rumah itu berada di main road. Jadi harus dibongkar. Sisanya menyusul kemudian. Pembongkaran dilakukan pada pertengahan Juni nanti," tandas Yusit.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement