JAKARTA - Nilai tukar rupiah diprediksikan akan menguat meskipun dalam kisaran yang terbatas pada perdagangan awal pekan ini.
Analis valas David Sumual menuturkan kabar baik datang dari Yunani yang dikabarkan telah menyiapkan proposal pemotongan anggaran yang sangat ketat sebagaimana permintaan Uni Eropa dan IMF tetapi masih harus menunggu persetujuan parlemen pekan ini yang kelihatannya tidak mudah.
"Rupiah kali ini akan berada dikisaran support di Rp8.570-Rp8.610 per USD," ungkap David kala dihubungi okezone di Jakarta, Senin (27/6/2011).
Adapun hal yang perlu diperhatikan yaitu inflasi pada bulan Juni 2011 yang diprediksi akan lebih tinggi daripada bulan sebelumnya. Namun david memprediksikan hal ini sudah diantisipasi sebelumnya oleh market sehingga diperkirakan dampaknya tidak akan terlalu besar pada perdagagangan kali ini.
Seperti diketahui, menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) Jumat (24/6/2011), rupiah parkir di level Rp8.602 per USD, melemah tipis jika dibandingkan dengan periode perdagangan sebelumnya yang ada di Rp8.601 per USD. Sementara menurut yahoofinance, rupiah ada di Rp8.607 per USD dengan kisaran perdagangan harian di Rp8.602-Rp8.612 per USD.
(Widi Agustian)