Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rupiah Semakin Tersungkur

Widi Agustian , Jurnalis-Senin, 27 Juni 2011 |16:07 WIB
Rupiah Semakin Tersungkur
Ilustrasi
A
A
A

JAKARTA - Di luar dugaan, pasar modal global tertekan pernyataan China yang tak bisa mengendalikan inflasinya. Alhasi, rupiah terjerumus dan anjlok pada awal pekan ini.

Rupiah, menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) Senin (27/6/2011) melemah ke Rp8.619 per USD dibandingkan periode perdagangan sebelumnya yang ada di Rp8.602 per USD.

Menurut yahoofinance, rupiah ada di Rp8.632 per USD dengan kisaran perdagangan harian di Rp8.602-Rp8.632 per USD. Nilai dolar tampak menguat atas mata uang lainnya. Euro melemah ke USD1,4183 per USD, dan pounds melemah ke USD1,5951 per USD.

Perdana Menteri China Wen Jaibao pesimistis jika China mampu menjaga inflasi berada di bawah level empat persen pada tahun ini. Namun, dirinya masih percaya akan kemampuan negeri tirai bambu tersebut untuk menjaga inflasi di bawah level lima persen. Hal itu berarti bahwa China tidak mampu untuk menjaga target level consumer price index (CPI)-nya.

Wen Jaibao, yang baru melakukan tur ke Eropa menyatakan di kantor perwakilan negaranya di London bahwa produk domestik bruto (PDB) China tetap harus tumbuh diatas level 8-9 persen dan menjadi yang terbaik di dunia. Untuk mencapai itu, China sebelumnya telah menargetkan untuk menjaga angka inflasi di bawah empat persen.

Di sisi lain, pertemuan pemimpin Uni Eropa (UE) yang berakhir 24 Juni lalu sepakat membantu Yunani dengan program  baru dan melakukan segala upaya untuk menstabilkan perekonomian di zona euro. Pertemuan tersebut menunjukkan solidaritas kuat dari para pemimpin UE walaupun sebelumnya sempat terjadi perpecahan antara Prancis dan Jerman.

Yunani membutuhkan sekitar empat miliar euro untuk membayar pokok utang yang jatuh tempo antara 15-22 Juli, dan membutuhkan sekitar tiga miliar euro untuk membayar kupon obligasinya. Ujian terberat adalah utang jatuh tempo pada 22 Agustus senilai 6,6 miliar euro.

Yunani menantikan sekitar 12 miliar euro pencairan pinjaman dari UE dan IMF
yang akan diputuskan pada 3 Juli mendatang, setelah PM Yunani bisa mendapatkan persetujuan dari Parlemen untuk memangkas anggaran pada 30 Juni ini. Pasar merespon positif.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement