Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rupiah Diproyeksikan "Unjuk Gigi"

R Ghita Intan Permatasari , Jurnalis-Selasa, 28 Juni 2011 |07:43 WIB
Rupiah Diproyeksikan
Ilustrasi
A
A
A

JAKARTA - Nilai tukar rupiah diprediksikan bisa unjuk gigi dalam perdagangan kali ini seiring membaiknya sentimen global.

Sentimen pertama yaitu adanya indikasi dari the Fed yang tidak akan menambah likuiditas sehingga bank sentral Amerika Serikat (AS) tersebut akan mempertahankan level suku bunga yang berada di 0,25 persen.

Dengan adanya indikasi tersebut, analis valas Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistianingsih menuturkan hal ini berdampak bagus bagi pergerakan rupiah dan Indonesia. dengan level suku bunga Negara Paman Sam tersebut yang masih relatif kecil yaitu 0,25 persen sedangkan Indonesia sendiri sebesar 6,75 persen menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara emerging market yang dianggap menarik untuk berinvestasi.

"Untuk hari ini rupiah akan berada dalam kisaran Rp8.580-Rp8.590 per USD," ungkap Lana kala dihubungi okezone, Jakarta, Selasa (28/6/2011).

Menurut Lana, kabar Perdana Menteri China Wen Jaibao yang pesimistis jika China mampu menjaga inflasi berada di bawah level empat persen pada tahun ini tidak mempunyai dampak yang signifikan terhadap pergerakan rupiah.

Pasalnya, Wen Jiabao masih percaya akan kemampuan Negeri Tirai Bambu tersebut untuk menjaga inflasi di bawah level lima persen. Hal itu berarti bahwa China tidak mampu untuk menjaga target level consumer price index (CPI)-nya.

Seperti diketahui, menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) Senin (27/6/2011) rupiah melemah ke Rp8.619 per USD dibandingkan periode perdagangan sebelumnya yang ada di Rp8.602 per USD. Menurut yahoofinance, rupiah ada di Rp8.632 per USD dengan kisaran perdagangan harian di Rp8.602-Rp8.632 per USD.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement