Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pemerintah-BI Klaim Pertumbuhan Ekonomi Memuaskan

Idris Rusadi Putra , Jurnalis-Senin, 04 Juli 2011 |15:18 WIB
Pemerintah-BI Klaim Pertumbuhan Ekonomi Memuaskan
Ilustrasi
A
A
A

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah mengklaim pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 ini sesuai dengan perkiraan dan memuaskan.

"Secara umum dari kebijakan makro pemerintah dan BI, pemulihan ekonomi setelah krisis 1998, menunjukkan hasil ekonomi yang memuaskan. Yang dulu sempat menurun maka kembali naik tahun ini," ungkap Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono di DPR, Jakarta, Senin (4/7/2011).

Lebih lanjut dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 ini juga akan melampaui dari target pemerintah. Pertumbuhan ekonomi semester I-2011 pun diklaim pemerintah cukup kuat.

"Ke depan kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi indonesia dalam semester II-2011 ini masih cukup kuat sehingga, pertumbuhan tahun 2011 akhir mencapai 6,6 persen, atau lebih tinggi dari perkiraan asumsi APBN 2011 sebesar 6,4 persen," jelasnya.

Lebih lanjut dia menambahkan perkiraan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 ini dipengaruhi oleh berlanjutnya ekonomi global, yang didorong oleh pertumbuhan ekonomi Asia. Diperkirakan hal itu akan berdampak positif pada ekspor dan impor indonesia. Selain itu, prospek pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 juga ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.

"Konsumsi rumah tangga diperkirakan  dapat tumbuh sejalan dengan peingkatan daya beli masyarakat berasal dari kenaikan upah dan peningkatan pendapatn ekspor, investasi juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas perekonomian," ujarnya.

Meningkatnya investasi pada tahun 2011 ini dijelaskan Hartadi didukung oleh peningkatan penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebagai pengaruh positif yang terus membaiknya persepsi terhadap perekonomian di dalam negeri.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement