Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ancora Raih Kontrak USD75 Juta dari Adaro Indonesia

R Ghita Intan Permatasari , Jurnalis-Selasa, 09 Agustus 2011 |11:11 WIB
Ancora Raih Kontrak USD75 Juta dari Adaro Indonesia
Ilustrasi
A
A
A

JAKARTA - PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) melalui anak usahanya PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) mendapatkan kontrak dari PT Adaro Indonesia untuk penyediaan jasa dan produk mining explosives. Nilai kontrak itu sekira USD25 juta per tahun dengan kontrak selama tiga tahun.

"Kami tentunya sangat bangga untuk menjadi rekan kerja dari perusahaan pertambangan kelas dunia seperti Adaro, dalam kontrak ini MNK tidak hanya menjual ammonium nitrat, tapi juga akan menyediakan jasa peledakan dan accessories," ungkap Presiden Direktur OKAS Dharma Djojonegoro dalam laporannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/8/2011).

MNK adalah salah satu anak perusahaan Ancora Indonesia Resources (AIR) yang bergerak dibidang mining explosives. Selain menjadi satu-satunya produsen di Indonesia untuk bahan baku utama untuk peledakan pertambangan yaitu ammonium nitrat, MNK juga menyediakan berbagai macam jasa terintegrasi untuk peledakan pertambangan, termasuk jasa emulsi, blasting services dan down-the-hole services.

MNK juga sedang membangun pabrik MNK-2, yang akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi nyaris empat kali lipat, dari 37 ribu ton per tahun menjadi 140 ribu ton per tahun.

"Konstruksi MNK-2 juga berjalan baik, dan kami harapkan akan selesai di pertengahan semester II tahun ini. Bagi pelanggan kami, reliabilitas dan konsistensi suplai ammonium nitrat adalah sesuatu yang sangat penting agar mereka bisa melangsungkan kegiatan pertambangan. MNK-2 akan meningkatkan reliabilitas dan kemampuan MNK untuk mensuplai ammonium nitrat secara konsisten kepada perusahaan pertambangan, yang tentunya akan meningkatkan competitive advantage MNK di mata pelanggan,” paparnya.

Sekadar informasi, pada 2010 MNK menjual 177 ribu ton ammonium nitrat, di mana hanya sekira 38 ribu ton adalah hasil produksi MNK sementara sisanya adalah impor dari produsen luar negeri.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement