JAKARTA - Setelah ditutup menguat 63 poin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 63 poin, diprediksi masih menguat terbatas. Hal ini, dikarenakan IHSG telah mengalami penurunan lebih dari satu poin.
Analis Indosurya Securities Reza Priambada menyatakan, penguatan 63,28 poin belum melampaui penurunan sebelumnya. Meski demikian, diakuinya penguatan yang terjadi cukup besar, apalagi jika data keuangan yang akan keluar dari Eropa dan Amerika Serikat (AS) direspon oleh investor.
"Kira-kira ada kalau support ada di kisaran 3.595-3.620. Dan kalau resistance berada di kisaran 3.690-3.725," katanya kepada okezone di Jakarta Kamis (20/10/2011).
Hal tersebut, menurutnya, dikarenakan keluarnya data permintaan atas barang-barang industri di Eropa. sementara itu, di AS akan keluar data concumer price, index bulanan.
"Seperti misalnya bulding permit, rumah, bangunan. Kemudian seperti more guide aplication, seperti berapa banyak Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)," katanya.
Karenannya, lanjut Reza, jika data tersebut diatas ekspektasi, maka rilis laporan keuangan direspon positif oleh pasar, maka dipastikan IHSG akan bergerak naik.
Seperti diketahui, IHSG ditutup tak banyak mengalami perubahan, meskipun transaksi yang terjadi cukup signifikan. Pada penutupan perdagangan kemarin, 19 Oktober, IHSG bergerak flat dengan naik 63,28 poin atau 1,75 persen ke 3.685,31. Selanjutnya, IHSG mencatatkan level tertingginya pada 3.697 dengan level terendahnya pada 3.622.
Perdagangan yang terjadi pun terbilang besar dengan total transaksi sebesar Rp4,096 triliun dengan total volume 6,799 miliar saham yang diperdagangkan. Selain itu, investor asing tercatat melakukan aksi beli sebesar Rp210,550 miliar.
Terpantau 215 saham menguat, 30 saham melemah dengan 72 saham bergerak stagnan. Di sisi lain, pada indeks favorit, Jakarta Islamic Indeks (JII) naik 9,93 poin ke 515,29 dan indeks LQ45 naik 12,78 poin ke 654,02. (mrt)
(Rani Hardjanti)