JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga di lima kota dengan dana investasi sebesar Rp230 miliar.
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Evita Legowo yang ditemui dalam rapat kerja melalui video conference bersama wali kota di Plaza Centris, Kuningan, Jakarta, Selasa (31/1/2012).
"Ini pembangunan distribusi gas bumi untuk rumah tangga yaitu di Prabumulih, Jambi, Cibinong, Cirebon, dan Kalidawir (Tulungagung). Total jumlah sambungan tahun ini 16 ribu sambungan baru ada di lima kota. Anggarannya dari Kementerian ESDM Rp230 miliar," ujar Evita.
Menurutnya, pemerintah akan memasok dua mmscfd per kota karena memang kebutuhan untuk rumah tangga sangat kecil. "Bahkan lebih kecil dari dua mmscfd, sekira 0,5-1 mmscfd namun kita tidak mau kekurangan. Makanya kita pasok lebih sekira dua mmscfd," tegasnya.
Namun, Evita menjelaskan perjanjian jual beli gas (PJBG) harus diperbaiki karena tidak memungkinkan adanya Take Out Pay (TOP) karena tidak semua gasnya terserap. "Kita akan memperbaiki, nanti kan merugikan salah satu pihak," katanya.
Sedangkan Tenaga Ahli BP Migas Fathor Rahman mengatakan memang setiap PJBG itu selalu ada TOP tetapi itu hanya untuk pasokan gas yang besar seperti 20 mmscfd.
"Sedangkan ini kan hanya dua mmscfd jadi akan kita perbaiki. Ini kan jelas upaya pemerintah untuk membantu masyarakat yang dekat dengan lapangan gas harus dapat gasnya dan agar masyarakat kita dapat gas dari proyek tersebut," tutupnya.
(Widi Agustian)