Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pilih Investasi dan Usaha

Pilih Investasi dan Usaha
Agus Suhendri, CFP for Okezone. Foto dokumentasi MRE
A
A
A

Salam, saya ingin bertanya, untuk ke depan investasi apa yang prospektif? Dan bisnis apa yang menguntungkan untuk jangka panjang hanya dengan modal Rp100 juta?

Oleh:
Kusdaryanto

Jawaban MRE

Salam sehat dan sejahtera untuk Bapak Kusdaryanto dan Keluarga,
Pertama-tama, Saya ingin mengucapkan selamat dan sangat senang karena Bapak mulai memikirkan untuk memulai suatu Investasi. Berbicara tentang investasi, umumnya yang dikenal, yaitu investasi di sektor finansial dan investasi di sektor riil.

Investasi di sektor finansial itu contohnya seperti menaruh uang di deposito, obligasi, reksa dana ataupun saham. Sedangkan investasi di sektor riil artinya secara langsung kita menanamkan modal kita di bisnis yang akan digeluti.

Perlu diketahui, bahwa investasi itu tidak hanya memberikan return (imbal hasil) yang positif (baca: keuntungan) akan tetapi bisa juga memberikan hasil yang negatif (kerugian). Sebelum memulai suatu investasi ada beberapa tips penting yang mungkin bisa menjadi acuan, seperti:

1. Mulailah dari hobi atau skill yang Anda kuasai.

Cara yang paling mudah dilakukan ketika Anda memutuskan untuk berinvestasi adalah memulai dari hobi yang kita sukai. Contohnya jika Anda hobi makan ataupun memasak, Anda bisa berinvestasi dengan membuka suatu restoran ataupun rumah makan dan menanamkan modal Anda di bisnis tersebut.

Begitu juga, kalau Anda seorang pecinta automotif, Anda bisa membuka toko spare part ataupun menjadi distributor sebuah perusahaan automotif. Selain dari hobi, bagi Anda yang mempunyai skill atau keahlian khusus, bisa juga Anda komersialisasikan.

Contohnya seorang lulusan ilmu komputer mempunyai skill dalam membuat suatu website ataupun aplikasi untuk smartphones dapat memulai dengan membuat suatu bisnis jasa pembuatan website ataupun berinvestasi membuka sebuah perusahaan yang bergerak di bidang software house dan menggaji beberapa orang yang mempunyai keahlian dibidang ilmu komputer untuk bekerja kepada Anda.

2. Tetap berinvestasi walaupun tidak punya keahlian khusus.

Jika Anda tidak mempunyai hobi ataupun keahlian khusus, tetapi Anda mempunyai sejumlah modal yang bisa digunakan untuk berinvestasi, Anda bisa memilih sektor finansial sebagai sarana atau kendaraan investasi Anda. Dengan menerapkan cara ini, berarti Anda secara tidak langsung berinvestasi di sektor riil.

Anda bisa mencari informasi mengenai produk yang ditawarkan disektor finansial melalui agen penjual, internet ataupun menggunakan jasa perencana keuangan profesional untuk memberikan saran yang tepat. Perhatikan juga setiap risiko instrumen investasi di sektor finansial apakah cocok dengan profil risiko Anda atau tidak.

Selain investasi di sektor finansial, Anda juga bisa langsung investasi disektor riil dengan cara menjadi penanam modal di suatu usaha atau bisnis. Dengan cara ini, Anda bisa mendapatkan potensi bagi hasil atau keuntungan dari sisa hasil usaha tersebut.

3. Ketahui dan pahamilah profil risiko Anda.

Setiap investor pasti mempunyai tingkat toleransi yang berbeda terhadap suatu risiko. Biasanya return dan risiko itu berbanding lurus, risiko besar berarti return juga besar, begitu juga sebaliknya, risiko kecil berarti return juga kecil.

Profil risiko umumnya terbagi tiga yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Jika Anda terus khawatir dan tidak bisa menerima bahwa uang yang investasikan dalam sehari bisa turun nilainya misalnya sebesar 12 persen maka Anda dipastikan bukan tipe agresif.

Investasi sebaiknya disesuaikan dengan tipe profil risiko Anda. Jika Investasi prospektif merupakan tipe investasi yang sangat agresif sedangkan profil risiko Anda adalah moderat, masalah akan muncul ketika investasi yang Anda lakukan sedang turun, apakah Anda siap untuk menghadapinya?

Banyak sekali peluang usaha yang dapat Bapak kerjakan, saran saya ikutilah tips yang sudah dijelaskan di atas terlebih dahulu. Selain bisnis konvensional, bisnis online juga patut dipertimbangkan, mengingat perkembangan sosial media yang sangat pesat akhir-akhir ini dan mulai bergesernya pola konsumsi konsumen dari belanja secara tradisional ke arah belanja secara online.

Dengan modal yang tidak terlalu besar, sebuah toko online bisa menjangkau seluruh orang di dunia yang terhubung dengan internet. Berikut ini merupakan perkiraan biaya yang bisa terjadi pada bisnis online:

Item
Estimasi Pengeluaran Tahun Pertama
Biaya pembuatan website komersial  
Rp10 juta-Rp20 juta
Pengadaan komputer kerja + Server
Rp30 juta
Biaya inisiasi dan maintenance website
Rp1 juta
Biaya koneksi internet
Rp2 juta
Beban listrik
Rp2 juta
Total Pengeluaran
Rp45 juta-Rp55 juta
Nb: Estimasi biaya di atas merupakan perhitungan secara gross, perbedaan biaya bisa saja terjadi.
 
Biaya lainnya seperti persediaan barang akan tergantung dari barang apa yang dijual. Misalnya jika barang yang dijual merupakan barang fashion dan aksesoris tentunya nilainya lebih kecil jika menjual barang-barang elektronik.

Semoga jawaban di atas cukup untuk menjawab pertanyaan Bapak. Akhir kata, Selamat Berinvestasi!

Diasuh oleh:
Agus Suhendri, CFP for okezone
MRE Financial & Business Advisory,
www.mre.co.id

Offfice:
One Pacific Place 15th Floor, Sudirman Central
Business District
Jl Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190
Indonesia
Phone:
+62 21 2550 2425 Fax : +62 21 2550 2555
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement