Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sektor Migas Direncanakan Setor USD32,14 M

Gina Nur Maftuhah , Jurnalis-Selasa, 13 Maret 2012 |12:52 WIB
Sektor Migas Direncanakan Setor USD32,14 M
Kepala BP Migas R Priyono. (Foto: Koran SI)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah menargetkan pendapatan dari sektor minyak dan gas (migas) dalam RAPBN-2012 naik menjadi USD32,14 miliar dari angka sebelumnya USD30,08 miliar. Hal ini dikarenakan naiknya harga minyak mentah Indonesia (ICP).

"Kenaikan harga USD1 per barel dari ICP kita, akan berpengaruh terhadap pendapatan pemerintah sebesar USD324 juta, begitupun kalau turun. Sedangkan perubahan produksi migas per 10ribu barel per hari (bph), akan berpengaruh terhadap penerimaan pemerintah sebesar USD203 juta," ujar Kepala Badan Pelaksana Hulu Migas (BP Migas) R Priyono dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi VII, Senayan, Jakarta, Selasa (13/3/2012)

Diketahui, dalam RAPBN-P 2012, pemerintah menurunkan lifting minyak Indonesia diturunkan dari 950 bph menjadi 930 bph. Meskipun asumsi ini akan berpengaruh terhadap penerimaan pemerintah, namun karena asumsi harga ICP di APBN-P 2012 menjadi USD105 per barel dari sebelumnya USD90 per barel, Priyono menyebut penerimaan pemerintah akan terus naik.

"Karenanya, dalam prognosa revisi APBN 2012 menjadi USD32,14 miliar dari sebelumnya USD30,08 milar," lanjut dia.

Priyono menambahkan, beberapa hal yang juga diubah dalam RAPBN-2012 dalam bidang hulu migas juga bagian cost recovery menjadi USD15,16 miliar dari sebelumnya USD12,30 miliar.

Selain itu, dalam RDP yang digelar hari ini, pemerintah juga mengubah tujuh asumsi dasar makro di bidang energi yang diajukan ke DPR. Ketujuh perubahan itu adalah harga rata-rata Indonesia Crude Price (ICP) sebesar USD105 per barel, lifting minyak bumi sebesar 930 bph, subsidi LPG 3 kg sebesar 3,61 juta ton, subsidi bahan bakar nabati biodisel Rp3.000 per liter, bioetanol Rp3.500 per liter, alpha BBM Rp641,94 per liter dan volume BBM plus BBN 40 juta kiloliter dengan asumsi premium dan bioetanol 24,41 juta kiloliter, kerosen 1,7 juta kilo liter, solar dan biodisel 13,89 juta kiloliter. Subsidi LGV sebesar Rp1.500 per liter.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement