JAKARTA - PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya (Polda Metro) mengaku siap menangani keluhan masyarakat terkait penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Ibu Kota. Penyalahgunaan ini mungkin terjadi mengingat rencana pemerintah menaikkan harga BBM subsidi April mendatang.
Vice President Corporate Communication Pertamina Mochamad Harun dalam konferensi persnya menyebut bahwa penyalahgunaan BBM subsidi dapat berupa penimbunan BBM, pembelian BBM dengan jeriken di SPBU, informasi yang tidak sesuai (mengaku stok habis) dan distrubusi BBM subsidi yang tidak tepat sasaran.
"Mekanisme penanganan keluhan tersebut dapat disampaikan masyarakat melalui contact center Pertamina di nomor telepon (021) 500-000, sms ke (021) 7111-3000, atau alamat email di [email protected]," ujar Harun ketika konferensi pers di Kantor Polda Metro Jaya, Selasa (20/3/2012).
Wakil Kapolda DKI Jakarta Agung Budi M menyebut bahwa pihaknya siap bekerja sama dengan Pertamina terkait dengan aduan penyalahgunaan BBM subsidi tersebut.
"Keluhan masyarakat melalui telepon, sms atau email yang diajukan akan dikirim ke biro operasi polda dan segera di cross check infonya dari masyarakat dalam waktu maksimal tiga jam. Apabila memang benar tentu akan ada langkah-langkah penegakkan hukum. Terbukti ada atau tidak, Polda akan melaporkan hasilnya ke Pertamina dan akan diinfokan ke pelapor," tambah Agung.
Harun menambahkan, sampai saat ini, pengaduan masyarakat kebanyakan bersifat di sistem distribusi. Sampai sekarang, pihaknya terus melakukan pengawasan dengan Polda sekarang dagar distribusi BBM ke masyarakat bisa dilakukan dengan baik.
"Sekarang satgas dan polda giat melakukan operasi terhadap penimbunan. SPBU yang terbukti (menimbun) langsung kita tutup. Kita setop pasokan mereka kalau melakukan tindakan yang merugikan," tandasnya.
Sekadar informasi, pengaduhan yang ada di masyarakat kebanyakan bersifat distribusi seperti penimbunan BBM subsidi oleh SPBU khususnya di daerah pinggiran kota. Sampai saat ini, Pertamina sudah menerima 113 pengaduan dari masyarakat. Meskipun begitu, Pertamina sendiri mengaku stok BBM subsidi di seluruh Indonesia cukup sampai 23,5 hari ke depan.
(Martin Bagya Kertiyasa)