Januari, Pemerintah Cetak Utang USD4,40 Juta
JAKARTA - Pemerintah mencatatkan tambahan utang sebesar USD4,408 juta atau 3,92 persen per Januari ini menjadi sebesar USD116,835 juta dari sebelumnya USD112,427 juta.
Pemerintah memang kerap menambah utang untuk menutup defisit pembiyaan pada APBN. Meski begitu, pada November 2011, utang pemerintah sempat turun USD784 ribu dari USD112,425 juta menjadi USD111,641 juta. Namun pada Desember 2011 pemerintah kembali mencatatkan pertambahan utang USD786 ribu.
Seperti dikutip dari statistik utang luar negeri yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI), Kamis (22/3/2012), utang tersebut, didapat pemerintah dari pembiayaan bilateral sebesar USD987 ribu dari USD35,722 juta pada Desember 2011, menjadi USD36,709 juta pada Januari 2012. Pembiayaan multilateral sebesar USD188 ribu, dari USD23,363 juta pada Desember 2011, menjadi USD23,551 juta pada Januari 2012.
Dari obligasi (bond) sebesar USD1,454 juta dari sebelumnya USD20,028 juta pada Desember 2011, menjadi USD21,482 juta pada Januari 2012 dan yang paling tinggi adalah pinjaman dari Surat Berharga Negara (SBN) yang dimiliki investor yang meningkat USD1,643 juta dari sebelumnya USD24,576 juta pada Desember 2011, menjadi USD26,219 juta pada Januari 2012.
Selain itu, pemerintah juga mendapatkan pinjaman dari fasilitas kredit ekspor (export credit facility) sebesar USD111 ribu dari sebelumnya USD8,098 juta pada Desember 2011, menjadi USD8,209 juta pada Januari 2012 dan pinjaman komersial sebesar USD26 ribu dari USD639 ribu pada Desember menjadi USD665 ribu pada Januari 2012.
Sementara, utang Bank Sentral juga bertambah USD116 ribu dari USD6,215 ribu pada Desember 2011 menjadi USD6,303 ribu pada Januari 2012. Dengan demikian, total utang pemerintah per Januari 2012 telah mencapai USD123,138 juta atau meningkat USD4,496 juta dari USD118,642 juta pada Desember 2011.
Jika dibandingkan dengan utang lima tahun silam, maka utang pemerintah telah bertambah USD42,523 juta, di mana pada 2007 utang pemerintah masih berada di kisaran USD86,600 juta.
(Martin Bagya Kertiyasa)
