Giliran Harga Cabai Melambung di Depok
DEPOK - Harga cabai di pasar tradisional di Depok terus melambung. Harga cabai di daerah ini pun sudah mengalami kenaikan sejak dua minggu lalu.
Menurut pedagang cabai di Pasar Depok Jaya Agung, Jalan Nusantara, Depok, Warno (55), dirinya tidak mengetahui penyebab kenaikan harga tersebut dan hanya mengikuti pasar. Untuk harga cabai merah keriting dari sebelumnya Rp16 ribu per kg naik menjadi Rp24 ribu per kg.
"Semua pada naik. Cabai rawit merah dari harga Rp29 ribu per kg naik menjadi Rp50 ribu per kg. Kalau naik seperti ini ya kita kena dampaknya juga," terangnya di lokasi, Kamis (29/3/2012).
Warno mengungkapkan, kenaikan harga cabai di pasar Depok Jaya Agung tersebut berlangsung sudah dua minggu lalu. Ia merinci, untuk harga cabai merah keriting yang semula hanya Rp16 ribu per kg naik menjadi Rp24 ribu per kg.
Menurutnya, kenaikan yang cukup tinggi pada harga cabai rawit merah yang mencapai Rp20 ribu atau dari Rp29 ribu per kg naik menjadi Rp50 ribu per kg. Sedangkan untuk cabai rawit, juga mengalami kenaikan dari Rp16 ribu per kg menjadi Rp25 ribu per kg.
Dengan kenaikan harga cabai juga memberi dampak pada omzet penjualan. Biasanya, ia melayani pembeli cabai dalam seperempat atau kiloan. Namun, saat kenaikan harga seperti ini biasanya membeli dengan eceran atau Rp5.000.
"Orang juga banyak yang mengeluh, biasanya bisa belanja banyak. Tapi, dengan kenaikan harga cabai ini, mereka harus menyesuaikan belanjaan," ujarnya.
Selain itu, bawang merah juga mengalami kenaikan dari Rp12 ribu per kg menjadi Rp16 ribu per kg. Ia menambahkan, untuk bawang putih justru naik dari Rp12 ribu per kg menjadi Rp18 ribu per kg. Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kota Depok berencana melakukan operasi pasar dalam menangani kenaikan harga barang.
Kepala Disperindag Kota Depok Farah Mulyati mengaku akan melakukan operasi pasar. Selain itu, pihaknya juga berupaya agar ketersediaan barang seperti Cabai tetap ada agar tidak terjadi kelangkaan.
"Kita berupaya agar menjaga ketersediaan barang tetap tersedia dan agar tidak terjadi kelangkaan. Memang banyak faktor yang menyebabkannya," tegasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)
