Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Diakuisisi DBS

Saham Bank Danamon Disuspensi

Widi Agustian , Jurnalis-Senin, 02 April 2012 |12:22 WIB
Saham Bank Danamon Disuspensi
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
A
A
A

JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) pada hari ini.

Kepala Divisi Perdagangan Saham BEI Andre PJ Toelle menjelaskan, suspensi ini dilakukan sehubungan dengan informasi yang belum disampaikan secara memadai kepada bursa mengenai adanya rencana pembelian saham yang dimiliki pemegang saham utama Bank Danamon.

"Maka untuk mencegah terjadinya fluktuasi yang tidak wajar atas perdagangan efek BDMN, BEI memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan," jelas dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (2/4/2012).

Bursa, lanjutnya, meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Bank Danamon.

Sebelumnya, DBS Group Holdings Ltd (DBS), bank terbesar di Asia yang berbasis di Singapura menyatakan telah membeli 68,37 persen saham Bank Danamon yang selama ini dipegang oleh Fullerton Financial Holdings Pte Ltd (FFH) pada Asia Financial Indonesia (AFI).

Seperti dikutip dari siaran pers yang dikeluarkan DBS hari ini, nilai transaksi ini sebesar Rp45,2 triliun atau sekira 6,2 miliar dolar Singapura. Adapun harga yang disepakati adalah Rp7.000 per saham Danamon yang disepakati AFI.  Total nilai transaksi yang dibayarkan dalam bentuk SRC juta saham baru DBS dengan penerbitan saham sebesar 14,07 dolar Singapura.

DBS, dalam rilis tersebut menyebut alasan pembelian ini karena perbankan di Indonesia sangat menarik dan didukung dengan faktor ekonomi makro dan pertumbuhan ekonomi yang kuat. Akibat transaksi ini, Bank Danamon akan menjadi bagian dari bank DBS.

"Pelaksanaan pengambilalihan ini bergantung pada diperolehnya persetujuan yang diperlukan dari pihak yang berwenang di Singapura dan Indonesia serta pemegang saham di Singapura. Transaksinya diperkirakan selesai semester kedua tahun ini," lanjut dia.

DBS sendiri, telah menunjuk Credit Suisse dan Morgan Stanley sebagai konsultan keuangan untuk pengambilalihan Danamon dan Alliannce.

Sebagai informasi, kabar rencana pembelian saham ini dikabarkan santer sejak akhir tahun lalu. DBS kemudian mengalahkan Bank of China, Standard Chartered dan beberapa institusi keuangan, seperti Jardine Matheson. Sebagai bank terbesar di Asia Tenggara, 29 persen saham DBS Group dikuasai Temasek. Di Indonesia sendiri, DBS memiliki 99 persen saham DBS Indonesia.

Asia Financial memiliki 6,45 miliar saham atau 67,37 persen saham Danamon. Merkea membeli dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada 2003 silam seharga USD321 juta atau sekira Rp3,08 triliun. Bank Danamon adalah bank terbesar keenam di Indonesia dengan total aset Danamon per Desember 2011 mencapai Rp127 triliun dan laba bersih sebesar Rp3,34 triliun.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement