Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Pertamina Diminta Cabut Aturan

Percepat Konversi, BBG Bakal Ada di SPBU

Amir Tejo , Jurnalis-Kamis, 05 April 2012 |19:09 WIB
Percepat Konversi, BBG Bakal Ada di SPBU
Ilustrasi. Foto: Heru Haryono/okezone
A
A
A

SURABAYA - Kementerian ESDM akan berusaha menyediakan bahan bakar gas (BBG) di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), tanpa harus membangun banyak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) baru.

Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses konversi dari bensin ke bahan bakar gas. Ini disampaikan Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo, saat di kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Kamis (5/4/2012).

"Kalau ingin cepat konversi ke gas, tidak usah membuat SPBG lagi. BBG itu ditaruh di SPBU-SPBU saja. Karena yang dibutuhkan hanya satu trailer dengan satu dispenser. Trailer ini bisa suplai dari mother station yang berhubungan dengan pipa," ujarnya.

Namun dikatakannya, upaya ini untuk saat ini masih terhambat dengan aturan yang dikeluarkan oleh Pertamina yang tidak mengizinkan pemilik SPBU untuk menjual barang selain produk dari Pertamina.

Widjajono menambahkan, Kementerian ESDM akan meminta kepada Pertamina untuk mencabut aturan tersebut.

"Ini yang akan kami bereskan karena gasnya dari Perusahaan Gas Negara. Sedangkan SPBU-nya sendiri sebenarnya tidak semuanya milik Pertamina, sebenarnya kan juga tidak apa-apa. Namun kalau Pertamina mau mensuplai gasnya juga tidak apa,” ujar Widjajono.

Kata Widjajono, program pengadaan trailer pengangkut gas di setiap SPBU ini dianggap yang paling memungkinan, karena tidak membutuhkan investasi yang besar untuk sebuah SPBU. Ia juga yakin jika setiap SPBU di Indonesia bisa menyediakan gas.

“Hanya 20 meter persegi untuk tempat trailer pengangkut gas. Saya yakin ini sangat mungkin. Karena banyak SPBU yang memiliki lahan yang luas. Mereka punya restoran yang luas juga,” ujar Widjajono.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement