JAKARTA - Sempat disebut susah direalisasikan oleh pemerintah, ternyata PT Pertamina (Persero) masih terus mengkaji kemungkinan keberadaan jenis BBM capuran premium dengan pertamax atau disebut premix dengan ron 90. Hal ini sejalan dengan saran terakhir dari Almarhum Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo.
"Banyak opsi lain yang dilakukan untuk menekan konsumsi BBM subsidi yang terus tinggi, kemungkinan ada model baru, itu yang harganya di tengah-tengah (premium dan pertamax) sedang kita matangkan," ungkap Direktur Pertamina Direktur Marketting dan Trading Pertamina Hanung Budya Yuktyanta dalam peresmian SPBU di Pondok Indah, Jakarta, Jumat (26/4/2012)
Perusahaan migas milik pemerintah, Pertamina, ternyata tidak serta merta menutup telinga dari saran Alm Widjajono Partowadigdo sebagai penggagas premix. Saat itu, Widjajono menyebut di Indonesia masih ada pasar yang tertarik dengan campuran antara premium ron 88 dengan pertamax ron 92 sehingga didapatkan premix ron 90 dengan harga Rp7.200 per liter.
"Sedang dimatangkan, tapi belum tentu dijalankan. Kita akan pilih, mana yang paling cepet, simple, dan tidak membuat gaduh," lanjut dia.
Pernyataan Pertamina ini sedikit mengejutkan. Pasalnya, beberapa waktu yang lalu, Menteri ESDM Jero Wacik menyebut ide mantan guru besar perminyakan ITB itu terlalu susah direalisasikan karena ada komponen BBM subsidi (premium) dan BBM nonsubsidi (nonpertamax).
(Widi Agustian)