Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pasar Porong Akan Dijadikan Pusat Grosir Sayur

Abdul Rouf , Jurnalis-Selasa, 08 Mei 2012 |14:24 WIB
Pasar Porong Akan Dijadikan Pusat Grosir Sayur
Ilustrasi. (Foto: Koran SI)
A
A
A

SIDOARJO - Pedagang mengusulkan agar Pasar Baru Porong (PBP) dijadikan pusat grosir sayur. Pasalnya, selama ini pasar yang sebelumnya ditempati pengungsian korban lumpur itu menjadi sentra sayur di wilayah Sidoarjo dan sekitarnya.

Usulan pedagang agar PBP itu dijadikan pusat grosir sayur sangat beralasan. Sebab, banyak petani dari luar daerah yang menjual sayur di pasar tersebut. "PBP menjadi rujukan petani dari luar daerah untuk menjual sayur. Jadi sudah wajar kalau dijadikan pusat grosir sayur," ujar salah satu pedagang sayur di PBP, Selasa (8/5/2012).

Saat ini pedagang sayur yang berjualan di PBP sekira 150 pedagang. Jika nantinya diperluas menjadi pusat grosir sayur, bisa menampung pedagang lebih banyak lagi. Pedagang yakin pasar akan semakin ramai lagi.

Selama ini, petani yang menjual sayur di PBP berasal dari Batu, Malang, Pasuruan, Probolinggo dan daerah lainnya. Sedangkan pembeli yang datang ke PBP, selain dari Sidoarjo juga dari Mojokerto, Surabaya, Gresik, Lamongan dan daerah lainnya. Bahkan, pedagang yang berjualan di Puspa Agro juga membeli sayur dari PBP.

Pedagang optimistis jika nantinya pasar grosir sayur di PBP akan mengalahkan Puspa Agro, karena di PBP tempat bertemunya pedangan dan petani sayur. Harga yang ditawarkan juga lebih murah karena pedagang langsung membeli dari petani.

"Sayur di PBP lebih murah. Jadi mending langsung belanja kesana daripada belanja di Puspa Agro," ujar Abidin, pedagang yang biasanya berbelanja sayur di PBP.

KUPT Pasar Porong Wasis mengatakan, pihaknya sudah seringkali menerima usulan dari pedagang agar pasar sayur dijadikan pusat grosir sayur. Sebab, selama ini di PBP yang lebih berkembang adalah sayur-mayur. "Kalau dikembangkan ke pusat grosir sayur sangat menjanjikan," tegasnya.

Wasis mengatakan, dari sebanyak 2.000 tempat di PBP berupa stan los, ruko dan bedak, yang paling ramai adalah pedagang sayur. Bahkan, pedagang sayur gotong royong membangun atap dari terpal agar tempat berjualan lebih memadai.

Lokasi PBP cukup strategis, karena dekat dengan Malang dan sekitarnya yang menjadi tempat pertanian. Sedangkan pedagang yang membeli sayur dari Sidoarjo dan sekitarnya untuk menjangkau PBP tidak jauh. Apalagi saat ini jalan arteri Porong sudah dioperasionalkan dan tidak macet.

Saat ditanyakan apakah nantinya pusat grosir sayur Porong tidak akan menyaingi Puspa Agro, Wasis mengaku pedagang bisa memilih untuk berbelanja. Apakah mereka akan berbelanja ke Puspa Agro atau ke Pasar Baru Porong. "Pembeli kan bisa memilih, kalau di PBP harga sayur lebih murah pasti akan ke sini," tandas Wasis.

Untuk menunjang pusat grosir sayur perlu pembenahan-pembenahan fasilitas penunjang di pasar tersebut. Seperti los pedagang sayur perlu diperluas dan dibuatkan atap agar saat musim hujan tidak becek dan sayur tidak terkena air. Di samping itu, perlu perbaikan tempat bongkar muat.

Terkait pendapatan PBP, pada 2011 mencapai Rp1 miliar. Padahal selama ini, menurutnya, banyak bedak yang kosong, seperti bedak untuk berjualan barang pecah belah dan konveksi. Penyumbang pendapatan terbanyak dari sektor sayur.

Anggota Komisi B DPRD Sidoarjo Tarkit Erdianto mengatakan, prospek PBP dijadikan pusat grosir sayur menjanjikan pihaknya akan mendukung. Apalagi melihat perkembangan PBP yang lebih menggeliat dibidang sayur mayur.

Untuk mendukung PBP jadi pusat grosir sayur, perlu asa perbaikan fasilitas penunjang. Termasuk penataan pasar agar lebih baik lagi, sehingga pembeli yang datang ke PBP akan lebih nyaman. "Kalau dilihat kondisinya, sangat prospek jika PBP dijadikan pusat grosir sayur," tandas Tarkit.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement