MEDAN - Menteri Kordinator Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan pemerintah akan segera menerapkan agenda sistem logistik nasional, yang menargetkan penurunan logistik hingga 50 persen pada 2014 mendatang.
Menurutnya, saat ini biaya produksi yang berada di angka 14,08 persen cukup menjadi penghambat laju pertumbuhan perekonomian.
"Dalam sistem logistik nasional kita, sampai 2014 mendatang cost logistik akan di-cut dari 14,08 persen menjadi sembilan persen saja dari total produksi," katanya saat berkunjung ke Medan, Jumat (11/5/2012).
Untuk merealisasikan target penurunan biaya logistik itu, pemerintah secara nasional telah menyusun tiga langkah strategis, yaitu menghilangkan hambatan terstruktur seperti peraturan daerah, lalu melakukan pembangunan infrastruktur.
Di samping itu, adapula langkah penghapusan tarif-tarif yang tidak diatur, seperti pungli yang kini masih menjadi persoalan utama distribusi barang maupun aktifitas perdagangan.
Hatta menegaskan, dalam kehidupan bisnis yang baik, kecepatan dalam proses administrasi perekonomian seperti perijinan usaha menjadi salah satu kriteria penting. Banyak pemerintah daerah yang masih berorientasi bahwa retribusi merupakan pendapatan.
Padahal, di sisi lain, akan menghilangkan pendapatan karena penurunan daya saing dengan daerah lainnya.
"Pemerintah daerah harus pandai-pandai dalam pembuatan Perda. Jangan hanya berorientasi pada pendapatan instan semata, karena bisa berbahaya untuk kehidupan ekonomi daerah secara menyeluruh," pungkasnya.