JAKARTA – Penolakan konser Lady Gaga yang disertai ancaman dinilai tidak banyak berpengaruh terhadap investor yang akan berinvestasi. Reaksi penolakan konser Lady Gaga disinyalir akan memberikan citra buruk bagi Indonesia yang berakibat pada kenyamanan investor.
“Menurut saya penolakan konser Lady Gaga tidak akan terlalu berpengaruh terhadap kenyamanan investor lokal maupun asing untuk berinvestasi di Indonesia,” ujar pengamat ekonomi Latif Adam saat dihubungi okezone, Kamis (17/5/2012).
Menurutnya, investor akan lebih memikirkan soal akses masyarakat terhadap makanan. Sementara soal maraknya ancaman terhadap konser tersebut, menurutnya hanyalah hiburan.
“Itukan sifatnya lebih kepada kebutuhan tambahan yang sifatnya hiburan. Investor tidak akan terlalu terpengaruh akan hal tersebut,” ungkap Latif.
Pemerintah mengecam aksi kekerasan yang belakangan ini marak terjadi, karena hal tersebut akan memberikan citra buruk bagi Indonesia. Dan ujung-ujungnya, kenyamanan investor pun menjadi terganggu.
"Saya tanpa harus spesifik menyebutkan satu per satu, bagaimanapun juga tindak kekerasan di luar hukum akan memberikan citra kurang baik buat kita," ungkap Menko Perekonomian Hatta Rajasa kemarin.
Hatta mengungkapkan, hal tersebut ketika dikonfirmasi mengenai artikel yang ditulis Wall Street Journal tentang maraknya aksi kekerasan yang akan mempengaruhi minat investor. Termasuk penolakan yang terjadi terhadap konser Lady Gaga.
Hatta menegaskan, pemerintah dan masyarakat Indonesia menolak keras adanya aksi-aksi tersebut.
"Kalau kekerasan apapun, kan kita menolak kekerasan. Kita sendiri saja menolak kekerasan, apalagi investor. Itu memberikan persepsi yang kurang baik," pungkasnya. (git)
(Rani Hardjanti)